TEMPO.CO, Jakarta - Analis sekaligus Direktur PT Laba Forexindo Berjangka, Ibrahim Assuaibi, mengatakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada akhir pekan masih akan mengalami penguatan. Ia pun menyoroti tiga saham yang menjadi andalan pada akhir pekan ini.
“Pertama adalah saham yang berbasis komoditas, karena pasca geopolitik di Timur Tengah, kemungkinan harga minyak naik, harga emas naik, sehingga komoditas turunnya juga akan mengalami kenaikan,” ujar Ibrahim kepada Tempo, Jumat, 13 Oktober 2023.
Kedua, menurut Ibrahim, adalah saham perbankan. “Terutama BCA dan Mandiri ini cukup kelihatan sekali penguatannya,” katanya. Ketiga, adalah saham-saham berbasis teknologi yang dinilai cukup menarik.
Adapun dalam perdagangan akhir pekan, Ibrahim memperkirakan IHSG akan mengalami penguatan mencapai 7000. Salah satu penyebab kenaikan IHSG ini adalah tren saham-saham energi terbarukan yang dinilai cukup luar biasa. “Ya ini yang membangkitkan para investor kembali memburu saham-saham di Bursa Efek Indonesia,” ujar analis itu.
Selain itu, saham-saham di Amerika Serikat dan Eropa yang mengalami suatu penurunan menjadi satu keuntungan sendiri bagi IHSG. Sementara untuk nilai tukar rupiah, ada kemungkinan rupiah kembali mengalami pelemahan di level 15.730 per dolar AS pada akhir pekan ini.
“Apa yang menyebabkan IHSG menguat kemudian rupiah lemah? pertama, data ekonomi di Indonesia yang cukup bagus,” kata Ibrahim. Hal ini sejalan dengan pernyataan Bank Dunia yang mengatakan pertumbuhan ekonomi Indonesia di tahun 2023-2024 masih stabil di 5 persen.
Di sisi lain, inflasi di Indonesia bulan September juga masih cukup stabil. “Meskipun kondisi geopolitik di Timur Tengah dan Eropa membuat harga-harga mengalami kenaikan membuat inflasi masih tinggi di negara-negara tersebut, inflasi di Indonesia masih terjamin,” kata Ibrahim.
Pilihan Editor: LHKPN Syahrul Yasin Limpo Janggal, ICW Desak KPK Dalami