TEMPO.CO, Jakarta - Nilai tukar rupiah ditutup menguat 17 poin ke level Rp 15.682 per dolar AS dalam perdagangan Jumat sore, 13 Oktober 2023. Sebelumnya, rupiah sempat melemah 20 poin di level Rp 15.699 per dolar AS.
“Untuk perdagangan Senin depan, mata uang rupiah diprediksi fluktuatif tapi ditutup menguat direntang Rp 15.650 hingga Rp 15.730 per dolar AS,” ujar Direktur PT Laba Forexindo Berjangka, Ibrahim Assuaibi, dalam keterangan tertulis, Jumat, 13 Oktober, 2023.
Ibrahim memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal 4 2023 masih cukup menjanjikan di tengah sejumlah tantangan global saat ini. “Hal itu seperti periode pemulihan pascapandemi Cina, kenaikan suku bunga The Fed, lemahnya sektor semikonduktor, serta prospek pesimis perekonomian ASEAN,” ujarnya.
Sedangkan perlambatan pada pertumbuhan akan semakin terlihat pada kuartal ketiga meskipun pertumbuhan PDB pada kuartal sebelumnya cukup baik.
Indonesia diprediksi akan tumbuh 5,1 persen di tahun ini, konsisten dengan tren historis pertumbuhan sebelumnya. Setelah itu, kata Ibrahim, perlambatan ringan ke angka pertumbuhan 4,7 persen dapat terjadi di tahun depan jika meninjau adanya hambatan eksternal, yaitu dampak pengetatan moneter yang masih berlanjut.
“Meski proyeksi pertumbuhan pada kuartal IV tahun ini diprediksi tumbuh, kondisi perekonomian kuartal III kemungkinan akan tumbuh melambat, diakibatkan oleh sejumlah hambatan,” ujar analis itu. Hal ini didasari pada pemulihan ekonomi Tiongkok pasca pandemi yang melambat, sehingga menyebabkan perkiraan pertumbuhan konsensus diturunkan dengan cepat.
Adapun Indonesia saat ini memiliki salah satu suku bunga riil tertinggi di kawasan Asia Tenggara. “Pengetatan moneter yang masih berlanjut diharapkan akan memberikan tekanan lebih lanjut dalam beberapa kuartal mendatang,” kata Ibrahim.
Pilihan editor: Rupiah Berpotensi Melemah Hari Ini, Pengamat Sebutkan 3 Faktor Penyebabnya