TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi mengungkapkan pihaknya telah menghitung impor beras tambahan sebesar 1,5 juta ton. Dia mengatakan impor tersebut akan dilakukan apabila produksi lokal tidak mencukupi kebutuhan.
"Setelah November ditambah (impor) 1,5 juta ton. Kalau memang kurang, kenapa enggak? Pilih mana punya stok atau tidak punya stok?" kata Arief saat ditemui Tempo di Pasar Rawamangun, Jakarta Timur, Rabu, 4 Oktober 2023.
Arief mengatakan tugas penambahan impor beras dari Presiden Joko Widodo alias Jokowi logis. Pasalnya, produksi di dalam negeri merosot akibat kekeringan ekstrem fenomena El Nino. Kementerian Pertanian mencatat produksi beras di Indonesia turun sekitar 5 persen akibat kondisi tersebut.
Menurutnya, impor beras akan dilakukan secukupnya saja untuk mengimbangi kekurangan cadangan dari dalam negeri. Di samping itu, pemerintah akan terus mendorong peningkatan produktivitas petani di Tanah Air.
Ia mengatakan pemerintah masih terus melakukan penjajakan dengan negara-negara penghasil beras untuk mendapatkan impor. Salah satu negara yang sudah dijajaki adalah Cina. Sebelumnya Arief menyebut pemerintah tengah menjajaki impor beras dari Cina sebanyak 1 juta ton untuk kebutuhan cadangan beras tahun depan.
Hal tersebut diungkapkan juga oleh Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso alias Buwas. Dia berujar pemerintah telah melakukan rapat terbatas atau ratas untuk membahas rencana impor ini. Dia menuturkan Bulog sudah diberikan kuota impor dari Bapanas sesuai selisih jumlah kebutuhan dan produksi.
"Kemarin Presiden sudah kerja sama dengan Presiden Cina. Cina siap menyiapkan 1 juta ton untuk diimpor ke Indonesia," kata Buwas.
Menurutnya, impor beras dilakukan untuk mengantisipasi dampak El Nino terhadap cadangan beras di gudang Bulog. Buwas menjelaskan akibat fenomena alam itu, diprediksi panen padi akan mundur atau tidak ada sama sekali pada Januari hingga Maret. Karenanya, pemerintah menyiapkan opsi impor agar penambahan stok tidak terlambat.
Pilihan Editor: Erick Thohir Cek Operasi Pasar Beras di Cipinang: Wasit Aja Ketangkep, Apalagi Penimbunan