“Semoga semua bisa tercapai sesuai rencana sehingga PTFI dapat benar-benar berkontribusi terhadap pengurangan emisi karbon seperti yang dicanangkan oleh pemerintah Indonesia,” kata Tony.
Dia juga mengatakan berbagai upaya yang dilakukan itu merupakan bagian dari penerapan praktik bisnis yang bertanggung jawab, dengan pendekatan aspek lingkungan, sosial, dan tata kelola atau environmental, social, dan governance (ESG).
“Responsible miners adalah mereka yang melaksanakan good mining practices dengan mempertimbangkan ESG,” ucap Tony.
Sebagai perusahaan tambang tembaga, PTFI menggarisbawahi peran penting tembaga dalam mendukung ekosistem energi terbarukan dan elektrifikasi.
Menurut Tony, tembaga merupakan bahan yang sangat dibutuhkan dalam menghasilkan energi terbarukan (renewable energy), digunakan untuk pengoperasian mobil listrik, panel surya, dan turbin angin.
Kendaraan listrik, dia berujar, membutuhkan tembaga empat kali lipat lebih banyak daripada mobil konvensional, dan 70 persen tembaga di dunia digunakan untuk menghantarkan listrik. “Dengan kata lain, listrik tidak sampai ke konsumen tanpa tembaga,” tutur dia.
Pilihan editor: Klaim Kurangi Produksi Emisi Karbon 24 Persen, Ini Yang Dilakukan Freeport