Namun, menurut Aida, pemerintah harus tetap waspada sehingga cadangan beras pemerintah sudah ditambah. Kemudian, dalam tiga bulan ini akan ada bansos sekitar Rp 220 ribu per keluarga setiap bulannya yang bisa membantu untuk menurunkan harga-harga.
Selain itu, GNPIP di seluruh 46 Kantor Wilayah BI bekerja sama dengan pemerintah pusat dan daerah setiap pekan dipantau. “Kami juga kerja sama dengan Bulog untuk memastikan operasi pasar stabilisasi pasokan dan harga pangan (SPHP) yang beras,” kata Aida.
Inflasi indeks harga konsumen (IHK) Agustus 2023 tercatat 3,27 persen Year on Year (YoY) sehingga tetap berada di dalam sasaran 3 plus minus 1 persen. Inflasi inti tercatat sebesar 2,18 persen YoY, lebih rendah dibandingkan dengan inflasi pada bulan sebelumnya sebesar 2,43 persen YoY, sejalan dengan permintaan yang terkelola, ekspektasi inflasi yang terjaga, serta imported inflation yang rendah.
Kelompok volatile food juga tetap terkendali sebesar 2,42 persen YoY sejalan dengan kesuksesan GNPIP di berbagai daerah dalam mengendalikan harga pangan. Inflasi kelompok administered prices terus menurun menjadi 8,05 tersen YoY, lebih rendah dari inflasi bulan sebelumnya sebesar 8,42 persen YoY.
BI akan terus memperkuat bauran kebijakan moneter dan mempererat sinergi dengan Pemerintah Pusat dan Daerah dalam mengendalikan inflasi. Dengan perkembangan tersebut, BI meyakini inflasi tetap terkendali dalam kisaran 3 plus minus 1 persen pada sisa tahun 2023 dan 2,5 plus minus 1 pada 2024.
Pilihan Editor: Rachmat Gobel soal APBN jadi Jaminan Utang Kereta Cepat: Tak Adil Bagi Rakyat