TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia mengatakan Indonesia bakal merugi jika perusahaan China Xinyi Group batal investasi di Pulau Rempang, Batam. Potensi ketekorannya tembus Rp300 triliun lebih. Kerugian itu mencakup pendapatan pemerintah maupun perekonomian masyarakat.
"Ini investasinya total Rp300 triliun lebih, tahap pertama itu Rp175 triliun. Kalau ini lepas, itu berarti potensi pendapatan asli daerah (PAD) dan penciptaan lapangan pekerjaan untuk saudara-saudara kita di sini itu akan hilang," ujar Bahlil melalui keterangan resmi, pada Senin, 18 September 2023.
Xinyi Group merupakan perusahaan multinasional berbasis di Hong Kong, Cina. Didirikan oleh Yin Yee Lee pada November 1988. Beroperasi di seluruh dunia melalui segmen bisnis kaca apung, kaca mobil, dan kaca arsitektur. Kaca buatan Xinyi Group acap ditemui di sektor otomotif, konstruksi, dan energi. Maklum, perusahaan ini memang dikenal sebagai salah satu produsen kaca terbesar.
Pembuatan Kaca
Kaca merupakan salah satu material yang paling banyak digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Kaca digunakan dalam berbagai macam produk, mulai dari jendela, pintu, peralatan dapur, hingga layar smartphone.
Proses pembuatan kaca merupakan proses yang kompleks dan membutuhkan berbagai macam bahan dan peralatan. Kaca yang dihasilkan dari proses ini memiliki berbagai macam karakteristik, yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan.
Proses pembuatan kaca terdiri dari lima tahap, yaitu:
- Pencarian bahan baku
Bahan baku utama pembuatan kaca adalah pasir kuarsa. Pasir kuarsa yang digunakan harus memiliki kualitas yang baik, yaitu memiliki kandungan silika yang tinggi. Selain pasir kuarsa, bahan baku lainng digunakan dalam pembuatan kaca adalah feldspar, soda, boraks, dan kerak garam.
Dilansir dari vidrala.com, bahan baku utama untuk membuat kaca adalah pasir kuarsa (SiO2), soda ash (Na2CO3), batu kapur atau batu gamping (CaCO3), dan kaca pecahan.
Pasir kuarsa adalah bahan utama yang membentuk struktur kaca. Soda ash berfungsi untuk menurunkan titik leleh pasir kuarsa, sehingga kaca dapat dibentuk dengan lebih mudah. Batu kapur berfungsi untuk meningkatkan kekuatan dan kekerasan kaca.
Kaca pecahan merupakan limbah kaca hancuran atau kaca yang tidak digunakan lagi yang dikumpulkan dari pecahan gelas, barang rusak, pecahan beling dan kaca limbah.
Penggunaan kaca pecahan bertujuan untuk mengurangi penggunaan bahan utama dan biaya produksi, memperkecil titik didih dalam pembuatan kaca, dan menghemat penggunaan bahan bakar
- Peleburan kaca
Peleburan kaca dilakukan dengan memanaskan bahan baku hingga mencapai suhu 1.500 derajat Celcius. Suhu yang tinggi ini akan mencairkan bahan baku dan membentuk cairan kaca. Cairan kaca kemudian dituangkan ke dalam cetakan untuk dibentuk sesuai dengan keinginan.
- Pembentukan kaca
Setelah kaca meleleh, kaca kemudian dibentuk sesuai dengan kebutuhan. Proses pembentukan kaca dapat dilakukan dengan berbagai metode, antara lain:
- Pembentukan kaca lembaran: Kaca lembaran dibentuk dengan cara menuang kaca cair ke atas permukaan yang rata.
- Pembentukan kaca tempered: Kaca tempered dibentuk dengan cara mendinginkan kaca cair secara cepat.
- Pembentukan kaca patri: Kaca patri dibentuk dengan cara menggabungkan potongan-potongan kaca dengan bingkai logam.
- Pemotongan kaca
Setelah kaca terbentuk, kaca kemudian dipotong sesuai dengan ukuran yang diinginkan. Dilansir dari jurnal berjudul Industri Kaca oleh Pera Meilita, Azizah, Intan Apri Resti dan Resi Gusmar Lina, proses pemotongan kaca terdiri dari dua teknik, antara lain:
- Pemotongan langsung (cutting on line)
Pada proses ini kaca dipotong dan dilakukan secara langsung saat lembaran- lembaran kaca tersebut berjalan. Pada tahap ini akan disemprotkan sejumlah senyawa kimia dengan tujuan menghindari reaksi antara kaca dengan kertas, menghindarkan terjadinya proses penjamuran dan meminimalisir terjadinya perubahan warna pada kaca akibat terkena sinar matahari
- Pemotongan tidak langsung (off line)
Pada pemotongan ini, kaca- kaca tersebut dipotong menjadi kaca kecil- kecil yang tidak dapat dipotong secara langsung. Selain itu untuk memenuhi pesanan kaca dalam jumlah sedikit dapat menggunakan teknik OMM (One Man Machine). Setelah itu kaca dilewatkan pada main floating table.
- Pengepakan kaca
Kaca yang telah dipotong kemudian dikemas untuk siap dikirim ke konsumen. Proses pengemasan kaca dilakukan dengan menggunakan berbagai bahan, antara lain:
- Kardus: Kardus digunakan untuk melindungi kaca dari benturan.
- Plastik gelembung: Plastik gelembung digunakan untuk melindungi kaca dari goresan.
- Kayu: Kayu digunakan untuk melindungi kaca dari kerusakan berat.
RIRI RAHAYU I ANDIKA DWI | IN SAINT GOBAIN | OSF | VIDRALA
Pilihan editor: Apa Itu Proyek Strategis Nasional, Ini Rencana yang Dilaksanakan di Pulau Rempang