1. Ombudsman Minta Bapanas Cabut HET Beras: Tidak Efektif Stabilkan Harga
Anggota Ombudsman RI Yeka Hendra Fatika mendorong pemerintah segera menyelesaikan persoalan meningkatnya harga beras. Salah satunya dengan menyarankan Badan Pangan Nasional (Bapanas) untuk mencabut sementara kebijakan harga eceran tertinggi (HET) beras. Tujuannya, untuk mengoptimalisasi penyediaan pasokan beras di pasar.
"Selanjutnya, perlu dilakukan evaluasi dan monitoring berkala terhadap efektivitas kebijakan HET beras," kata Yeka dalam konferensi pers "Ombudsman RI Minta Pemerintah Stabilisasi Pasokan dan Harga Beras" pada Senin, 18 September 2023.
Yeka menyebut kebijakan HET sejauh ini tidak efektif. Dia berujar, kebijakan HET selama ini hanya menjadi acuan pasar modern. Sementara itu, tidak ada HET bagi pasar tradisional. Sebab, kata dia, sejak 2017 banyak orang membeli beras di pasar dengan harga di atas HET.
Berita selengkapnya baca di sini.
2. Alasan Xinyi Gelontorkan Investasi Jumbo di Pulau Rempang, Benarkah Incar Panel Surya Pasok Listrik ke Singapura?
Setelah hampir dua dekade tak berjalan, proyek di Pulau Rempang, Batam, Kepulauan Rempang, kembali hidup setelah pemerintah pusat membawa Xinyi Glass Holdings Ltd. sebagai salah satu investor yang akan menghuni kawasan itu.
Perusahaan asal Cina itu memberi komitmen investasi di Rempang Eco City senilai US$ 11,6 miliar atau sekitar Rp 175 triliun. Investasi tersebut disebut-sebut bakal bisa mempekerjakan hingga 35 ribu orang.
Xinyi rencananya bakal membangun pabrik kaca dan panel surya dengan bahan baku pasir kuarsa dari Kepulauan Riau, seperti Pulau Lingga dan Natuna. Untuk proyek itu, dibutuhkan kesiapan tanah prioritas seluas 1.154 hektare dengan penyerahan tanah clear and clean selama 30 hari.
Berita selengkapnya baca di sini.
Selanjutnya: 3. Pemerintah Tetapkan Batas Waktu Pengosongan Pulau Rempang....