TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia dalam Rapat Kerja (Raker) dengan Komisi VI DPR RI menceritakan awal mula konflik di Pulau Rempang. Dia menilai, konflik serupa tak hanya sekali terjadi di Indonesia.
Bahkan, kata Bahlil, penolakan selalu muncul saat Indonesia sedang menggarap proyek raksasa. “Setiap kita mau bangun, ada aja (masalah),” ucapnya di Jakarta, Rabu, 13 September 2023, dikutip dari kanal YouTube Komisi VI DPR RI Channel.
Lantas, apa saja proyek pemerintah yang pernah ditolak masyarakat?
1. Rempang Eco-City
Ribuan masyarakat adat di Batam pernah menggelar unjuk rasa di depan Kantor BP Batam pada Rabu, 23 Agustus 2023 lalu. Dalam orasinya, mereka menolak relokasi 16 kampung adat di Pulau Rempang. Mereka mengklaim, tidak menolak proyek pembangunan Rempang Eco-City, tetapi tidak ingin dipindahkan dari kampung halaman mereka.
Pembangunannya sendiri direncanakan akan dikerjakan oleh PT Megah Elok Graha, perusahaan di bawah Artha Graha Grup milik Tomy Winata. Proyek yang bakal dibangun di lahan pulau seluas 17 ribu hektare itu ditargetkan mampu menarik investasi hingga Rp381 triliun pada 2080.
2. Tambang Andesit di Wadas
Perwakilan warga Desa Wadas, Kecamatan Bener, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah, Mbah Sumarsono menyatakan bahwa warga tetap menolak tambang andesit di daerah itu. Menurut dia, masyarakat tidak akan mundur dan menyerahkan tanah warisan turun-temurun yang menghidupi mereka dengan cukup. “Kami tidak mundur,” kata dia dalam acara Kuliah Bersama Rakyat, Sabtu, 17 Desember 2022.