TEMPO.CO, Bandung - GM Corporate Secretary PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) Eva Chairunisa mengatakan, secepatnya akan mengumumkan uji coba kereta cepat gratis untuk masyarakat umum.
“Untuk uji coba, kami akan mengutamakan masyarakat yang berada di sekitar jalur rel atau pun yang terdampak. Kemudian, kami akan alokasikan juga untuk masyarakat yang memang ingin melakukan pendaftaran maupun registrasi secara mandiri,” kata dia di Bandung, Rabu, 13 September 2023.
Eva mengatakan, kapasitas kereta cepat saat pengoperasian komersial dapat mengangkut 600 penumpang. Namun dalam masa uji coba ada pembatasan kuota, kendati dia tidak memerincinya.
“Kalau dalam masa uji coba ini tentunya akan ada pembatasan dari kuotanya, tetapi tidak terlalu besar ya. Artinya, kami tetap akan mengakomodir hampir serupa dengan jumlah kuota yang normalnya itu,” kata dia.
Eva menambahkan, selama uji coba di awal memang KCIC tidak akan menggunakan seluruh kuota dari grafik perjalanan KA sebanyak 68. Untuk di awal, KCIC akan menggunakan di 20 kereta api saja untuk operasional per hari. Kemudian, nanti akan ditingkatkan lagi dengan melihat demand-nya seperti apa.
Eva mengatakan, saat ini KCIC tengah mendata dan meminta konfirmasi warga yang berada di perlintasan kereta cepat untuk mengikuti uji coba kereta cepat Jakarta Bandung. KCIC sudah berkoordinasi dengan seluruh kecamatan untuk warga di sepanjang jalur kereta cepat, baik itu di sepanjang Halim maupun Tegalluar. Nantinya, warga akan diberangkatkan dari Halim maupun Tegalluar sebagai stasiun utama.
Menurut dia, sampai sejauh ini yang konfirmasi sudah mencapai 600 orang dan KCIC masih menunggu konfirmasi lagi. Masyarakat umum yang ingin mendaftarkan ikut uji coba kereta cepat akan diumumkan waktunya.
“Nanti kami akan mengumumkan secara resmi untuk mekanismenya terkait bagaimana masyarakat bisa mendapatkan tiket secara mandiri. Yang pasti itu akan kami umumkan di website kami dan di media sosial @keretacepat_id,” kata Eva.
Pilihan Editor: BP Batam Usulkan Tambahan Anggaran Rp 758,99 Miliar untuk Pengembangan Rempang Eco City