TEMPO.CO, Jakarta - Vice President PT Samuel Sekuritas Indonesia M. Alfatih memperkirakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada hari ini akan menguat. Indeks diprediksi bakal menguji area 6.960-6.975, atau naik ketimbang posisi kemarin yang bertahan di 6.930-6.885
"Pola supply yang sering terjadi sejak Desember 2022," tulis Alfatih, dalam keterangannya kepada Tempo, Selasa, 12 September 2023.
Dalam analisisnya, Samuel Sekuritas merekomendasikan empat saham untuk diperhatikan oleh para investor. Keempat saham itu adalah PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI), PT Barito Pacific Tbk. (BRPT), PT Mitra Adiperkasa Tbk. (MAPI), dan PT Adaro Energy Indonesia Tb. (ADRO).
Pertama, saham BMRI yang kemarin ditutup di level 5.925. Samuel Sekuritas merekomendasikan investor membeli saham ini dengan target harga di level 6.050-6.125. "Batas risiko di level 5.825," ujar Alfatih.
Alfatih berujar harga saham BMRI dalam tiga hari transaksi terakhir rebound dari support relatif kuat yang merupakan pola sejak awal Agustus 2023.
Kedua, saham BRPT yang terakhir kemarin ditutup di level 1.175. Samuel Sekuritas juga merekomendasikan beli dengan target 1.225-1.300 dengan batas risiko di level 1.125.
Harga BRPT kemarin rebound dalam pola konsolidasi sepekan terakhir. Menurut Alfatih, konsolidasi ini terkait target kenaikan jangka pendek. Sedangkan melihat target triangle, pola sejak Agustus 2022, ia memprediksi saham ini masih berpotensi melanjutkan kenaikan.
Ketiga, saham MAPI yang kemarin ditutup di level 1.885. Samuel Sekuritas merekomendasikan beli dengan target di level 1.930-2.000 dengan batas risiko di level 1.830.
Saham MAPI kembali rebound dari support yang relatif kuat dan pola upchannel dalam beberapa bulan terakhir dapat membawa harga kembali menguat.
Terakhir adalah saham ADRO yang kemarin ditutup pada level 2.800. Saham ini direkomendasikan jual dengan target 2.750-2.680.
Alfatih melihat ADRO mengalami tekanan setelah dalam dua hari transaksi sebelumnya membentuk pola doji di area resistance yang relatif kuat. Ia menilai ADRO kehilangan momentum positif dengan mudah memancing tekanan jual. Oleh sebab itu, ia memprediksi kemungkinan ada kenaikan, namun cenderung jangka pendek jangka pendek.
"Selama belum mampu tembus kembali ke atas 2.900, maka tekanan jual dapat dorong harga turun ke arah 2.750-2.680," ucap Alfatih.
Pilihan Editor: Sempat di Zona Merah, IHSG Kembali ke Zona Hijau
Disclaimer: Berita ini merupakan hasil kerja sama dengan PT Samuel Sekuritas Indonesia. Berita ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya berada di tangan pembaca.
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.