Terobosan ini juga bagian dari upaya jemput bola Kanwil NTB dalam memulai pelayanan dan pengawasan. "Sejalan dengan visi Kemenkumham, dalam hal memberi pelayanan di pulau terpencil. Memberikan peluang kepada mereka sehingga orang asing merasakan kemudahan dalam pelayanan dan aman karena terawasi secara humanis," kata Romi.
Namun semua itu tidak lepas dari korodinasi dengan pemangku kebijakan seperti TNI, Polri dan Dinas Pariwisata Pemda setempat.
13 Fast Boat dari Bali - Gili Trawangan Disiapkan
Kepala Kantor Imigrasi Kelas I TPI Mataram Pungki Handoyo mengatakan seiring dengan peningkatan jumlah wisatawan asing ke Pulau Gili Mano, Air dan Trawangan (Gili Matra), maka lalu lintas jalur laut Bali-Gili Trawangan di Pulau Lombok pun meningkat tajam.
"Kanim Imigrasi Mataram mencatat terdapat sekitar 13 kapal yakni fast boat yang menyediakan jasa penyebrangan dari Serangan (Bali) menuju Komplek Gili Matra,"kata Pungki dihubungi terpisah.
Berdasarkan informasi yang didapatkan dari Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan serta dari kepala dusun setempat, perpindahan WNA dari Komplek Gili Matra menuju Bali maupun sebaliknya dalam satu hari diperkirakan sejumlah 3.000 – 5.000 orang.
Pada high season (Juli – September) diperkirakan lebih dari 5.000 orang wisatawan asing akan datang setiap harinya Jumlah itu akan bertambah hingga akhir bulan September.
"Posko Tim Pora Kabupaten Lombok Utara ini kami dirikan sebagai wujud nyata dari kehadiran Imigrasi dan juga Tim Pora di wilayah Gili Terawangan sehingga dapat dengan cepat dan sigap untuk menangani berbagai permasalahan WNA yang sering terjadi di Gili Terawangan ini, " kata Pungki.
Dengan didirikannya Posko Tim Pora Kabupaten Lombok Utara di Gili Terawangan ini diharapkan dapat menjadi solusi dari berbagai permasalahan pengawasan orang asing di Gili Terawangan.
"Kami akan mengusahakan penambahan fungsi untuk menjadi Pos Pelayanan bagi WNA sehingga bisa memberikan manfaat yang lebih banyak lagi demi keamanan dan kenyamanan pariwisata dan tentunya meningkatkan perekonomian masyarakat di Pulau Lombok,"kata Pungki Handoyo.
Pilihan Editor: 34 Juta Data Paspor WNI Diduga Bocor, Begini Respons Kominfo