Luhut mengatakan masyarakat harus tahu soal langkah yang sudah dilakukan KPK ini. “Semua senangnya hanya nangkap-nangkap. Saya setuju nangkap itu. Tapi kalau kita perbaiki dengan digitalisasi, yang ditangkap itu enggak ada,” kata Luhut di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta Selatan, pada Selasan, 18 Juli 2023.
Pada awal tahun 2023 ini Luhut juga menyebutkan OTT tidak lagi perlu dilakukan ketika ekosistem digital telah berjalan baik. Misalnya, digitalisasi dalam pengadaan Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) yang nilainya mencapai Rp 1.200 triliun melalui e-Katalog.
“Tahun ini 95 persen (digitalisasi). Saya katakan, kalau ekosistem baik, OTT tidak akan perlu lagi ke depan. Karena orang-orang tidak bisa mencuri lagi,” ujar Luhut dalam acara Ibadah Syukur Awal Tahun Kantor Pusat HKBP yang disiarkan di Channel YouTube Huria Kristen Batak Protestan, dikutip Tempo, Selasa, 10 Januari 2023.
Luhut menilai penggunaan e-Katalog telah berdampak positif terhadap belanja pemerintah. Dia mengukurnya dari ketiadaan penangkapan kepala daerah lantaran terjerat kasus penyalahgunaan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD).
“Kita lihat 6 bulan terakhir, ada nggak kepala daerah yang ditangkap karena APBD? Nggak ada. Kita nggak sadar itu,” ujar Luhut.
OTT Dinilai Kampungan dan Memperburuk Citra Negara
Beberapa waktu lalu, Luhut mengomentari operasi tangkap tangan yang kerap dilakukan oleh KPK. Menurut dia, OTT yang dilakukan KPK adalah perilaku yang kampungan.
“Jangan hanya bilang nangkap-nangkap saja, saya bilang kampungan. Saya setuju ditangkap, tapi kalau semakin kecil ditangkap karena digitalisasi, kenapa tidak?” ujar dia di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta Selatan, pada Selasa, 18 Juli 2023.
Luhut sebelumnya juga membandingkan OTT KPK dengan penegakan hukum di negara maju. "Sebenarnya kita tidak ingin negara kita ini masuk negara yang OTT. Kalau kita semua lihat negara-negara maju bermartabat itu hampir tidak ada lagi yang OTT," kata Luhut dalam Greenport Awards 2022, di Jakarta, Rabu, 28 Desember 2022.
Sebab, di negara maju tak lagi dilakukan OTT karena sistem digitalisasinya sudah secara penuh dilaksanakan. “Kenapa itu bisa, karena sistemnya bagus. Nah kita sekarang membangun sistem, supaya jangan ada lagi ke depan orang yang terlibat dalam perbuatan-perbuatan tidak terpuji tadi,” ucap Luhut kala itu.
Selanjutnya: “Inilah membangun satu ekosistem kita bernegara ..."