TEMPO.CO, Jakarta - Melalui Kantor Dagang dan Ekonomi (KDEI) di Taiwan, Indonesia kembali berpartisipasi pada pameran Taichung International Tea, Wine, Coffee, and Bakery Show di Taipei, Taiwan. Kepala KDEI Taipei Iqbal Shofwan mengatakan Indonesia berhasil meraup transaksi USD 2,66 juta atau senilai Rp 39,81 miliar.
"Ini membuktikan produk kopi Indonesia semakin mendapat tempat di pasar Taiwan," ujar Iqbal dalam siaran pers Kementerian Perdagangan pada Jumat, 14 Juli 2023.
Iqbal mengungkapkan, dalam dua dekade terakhir pasar kopi di Taiwan terus berkembang. Menurutnya, peningkatan permintaan kopi dari pasar Taiwan mendatangkan peluang bagi pemasok komoditas tersebut dari seluruh dunia. Ia pun menilai produk kopi Indonesia telah memiliki pangsa pasar tersendiri di Taiwan.
Berdasarkan catatan KDEI, pada 2022 ekspor kopi Indonesia ke Taiwan mencapai US$ 17,34 juta. Angka ini naik 21,36 persen dari tahun sebelumnya. Ekspor kopi dari Indonesia tersebut setara 6,2 persen dari total impor Taiwan. Namun, tuturnya, persaingan ekspor ke Taiwan semakin sengit seiring maraknya kopi dari Amerika Selatan dan Afrika.
Karena itu, KDEI Taipei berencana mendorong penetrasi penjualan kopi Indonesia ke pasar Taiwan. Rencana ini, ucap Iqbal, menjadi salah satu alasan KDEI Taipei untuk hadir di pameran Taichung International Tea, Wine, Coffee, and Bakery Show. Tujuannya untuk menjaga dan meningkatkan pasar yang sudah terbangun.
Pada keikutsertaan tahun ini, Paviliun Indonesia menggunakan tema "One Step Further". Pada pameran ini Paviliun Indonesia menghadirkan berbagai produk, diantaranya biji kopi, teh, jamu, coklat, serta kopi yang dipadu dengan herbal. KDEI, kata Iqbal, ingin menunjukkan bahwa Indonesia tidak hanya sekedar pemasok biji kopi, tetapi juga memiliki berbagai produk olahan kopi.
Paviliun Indonesia menghadirkan mesin panggang kopi buatan Bandung