TEMPO.CO, Jakarta - Paviliun Indonesia dalam Pameran Cafex Expo 2024 di Egypt International Exhibitions Center (EIEC), Kairo, Mesir, pada 18-20 April 2024 mencetak transaksi potensial senilai USD 15,68 juta atau setara Rp 253 Miliar. Transaksi potensial tersebut berasal produk makanan dan minuman dan agroindustri yang dihadirkan oleh pemerintah.
"Keikutsertaan Indonesia pada pameran dagang ini sangat penting guna memperluas pangsa ekspor produk Indonesia ke wilayah Mesir dan sekitarnya," kata Duta besar (Dubes) RI untuk Mesir, Lutfi Rauf, melalui keterangan tertulisnya pada Rabu, 24 April 2024.
Lutfi menyebut transaksi terbesar pada pameran itu berasal dari produk biji kopi Indonesia. Disusul dengan bubuk kakao, kelapa dan turunannya, serta briket arang.
Paviliun Indonesia sendiri diisi oleh 11 pelaku usaha Indonesia di sektor makanan dan minuman serta produk turunan agroindustri. Mereka adalah PT Global Kepri, CV Morisama Sulawesi Selatan, PT CMN Internasional Indonesia, PT Siraj Badawi Cukup Rupiah (SBCR) Surabjaya Food, PT Kans Agro Indonesia, PT Indo Expo Sejahtera, PT Ben Java Nusantara (Binaan PPI Dunia), PT Andalus Bangun Global, PT Hadin Metavisi Akademika Universitas Hasanuddin, PT Golden Coffee, dan PT Asal Jaya.
Atase Perdagangan KBRI Kairo, M. Syahran Bhakti S mengatakan, produk yang dipamerkan di antaranya biji kopi spesialti, kopi robusta, kopi arabika, bubuk kakao, coklat, rumput laut, madu, briket arang batok kelapa, cocopeat, tuna, kecap, dan saus. Selain itu, terdapat juga rempah-rempah, mentega putih, buah mamey sapote, kerajinan tangan, dan produk perlengkapan rumah tangga. Menurut Syahran, nilai transaksi yang diproyeksikan ini tentunya masih akan bertambah seiring upaya negosiasi lanjutan yang dilakukan peserta ekshibitor Indonesia usai pameran berlangsung.
"Kami masih terus mempromosikan beberapa produk. Ada produk pakan ternak, kecap, saus, sambal, sirup, gula batu, peralatan rumah tangga, briket arang, tuna kalengan, dan makanan beku yang masih terus dipromosikan sampai mendapatkan buyer potensial," ujar Syahran.
Berdasarkan data Kementerian Perdagangan, nilai ekspor Indonesia ke Mesir mencapai USD 191,6 juta pada Januari sampai Februari 2024. Sementara itu, nilai impor Indonesia dengan Mesir tercatat sebesar USD 30 juta pada periode yang sama. Artinya, Indonesia mencatatkan surplus neraca perdagangan terhadap Mesir senilai USD 161,6 juta pada dua bulan awal di tahun ini.
Pilihan Editor: 95 Persen Pakai Bahan Baku Lokal, Unilever Tak Terdampak Pelemahan Rupiah