Dia pun menambahkan pemilihan kedua ruas ini juga didasari oleh tren positif yang dicatatkan oleh Hutama Karya terhadap Lalu Lintas Harian (LHR). Di mana untuk Tol Bakter dilintasi sekitar 35.451 kendaraan per harinya. Sementara untuk kondisi normal Tol Mebi dilintasi 43.404 kendaraan per harinya.
“Kedua ruas tol ini memenuhi kesesuaian terhadap business plan salah satunya Internal Rate of Return (IRR) bagi investor,” ucap dia.
Jalan tol Medan-Binjai (Mebi) memiliki panjang 17,2 km dan telah dioperasikan sejak awal sejak 2017. Sementara jalan tol Bakauheni-Terbanggi Besar (Bakter) dengan panjang 141 km, diresmikan oleh Presiden Jokowi pada 2019 silam. Kedua tol ini tidak hanya dapat meningkatkan konektivitas antar daerah, namun juga terhadap perekonomian daerah.
Secara keseluruhan, hingga saat ini, Hutama Karya telah membangun Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) sepanjang kurang lebih 1.021,5 km, termasuk dengan jalan tol dukungan konstruksi. Untuk ruas tol Konstruksi 424,5 km dan 597 km ruas tol Operasi.
Adapun ruas yang telah beroperasi secara penuh diantaranya yakni Tol Bakauheni – Terbanggi Besar (141 km), Tol Terbanggi Besar – Pematang Panggang – Kayu Agung (189 km), Tol Palembang – Indralaya (22 km), Tol Medan Binjai (17 km), Tol Pekanbaru – Dumai (132 km), Tol Sigli Banda Aceh Seksi 2, 3 dan 4 (37 km) serta Tol Binjai – Langsa Seksi 1 (12 km), Tol Bengkulu – Taba Penanjung (18 km) dan Tol Pekanbaru – Bangkinang (31 km).
Penyelesaian transaksi saham kedua ruas pada jalan Tol Trans Sumater ini sebelumnya diawali dengan penandatanganan HoA (Head of Agreement) dengan INA pada 14 April 2022 lalu yang disaksikan Presiden Joko Widodo, kemudian dilanjutkan diskusi serta negosiasi secara intens.
Pilihan Editor: Sri Mulyani Ungkap Anggaran Jalan di Sumatera Paling Besar Rp 71,5 T, Kalahkan Jawa