Adapun sisanya, dia menilai bisa diselesaikan dengan debt cancellation atau debt swap for payment. Dia pun tidak merekomendasikan concessional loan.
"Jadi, bukan kemudian JETP ini menambah jumlah pinjaman baru karena setahun ini kita sudah menanggung Rp 440 triliun, dan tahun depan Rp 480 triliun estimasi beban bunga atau interest payment dari total utang pemerintah," beber Bhima. "Jadi bunganya aja, belum pokok utangnya."
Sementara itu, Direktur Komunikasi Sekretariat JETP Adhityani Putri belum bisa memastikan jumlah nilai grant alias hibah yang akan diterima Indonesia melalui JETP. Sebab, rencana investasi komprehensif (CIPP) baru akan diluncurkan pada 16 Agustus 2023.
"Angka (hibah)-nya masih berubah-ubah," ujar Dhitri, sapaannya, dalam kesempatan yang sama. "Seperti yang tadi saya jelaskan, sampai 16 Agustus proses verifikasi dan negosiasi masih berlangsung."
Dia mengakui proporsi hibah senilai US$ 160 juta masih di luar ekspektasi pemerintah Indonesia atau sangat rendah. "Ternyata hibahnya bahkan lebih kecil proporsinya daripada yang di Afrika Selatan, yaitu 5 persen," tutur dia.
Pilihan editor: Survei Celios: 76 Persen Masyarakat Tidak Tahu JETP