Selain itu juga mendukung akselerasi inklusi digital dan ekonomi digital, meningkatkan level playing field industri telekomunikasi Indonesia, serta memperkuat bisnis perseroan di masa mendatang. Hendri juga menjelaskan, integrasi IndiHome ke Telkomsel menjadi milestone penting bagi Telkomsel.
Menurut dia, perusahaannya terus membuka peluang kemajuan dengan menghadirkan pemerataan akses broadband terkini dengan pengalaman konektivitas digital yang lebih lengkap. “Serta dukungan layanan unbreakable wifi yang andal dan terintegasi, terutama bagi pelanggan dari segmen rumah tangga (household) atau keluarga, melalui keunggulan inisiatif FMC,” ucap Hendri.
Sementara Direktur Utama Telkom Ririek Adriansyah menjelaskan, perseroan akan melapor ke Menteri Hukum dan Asasi Manusia Republik Indonesia pada 1 Juli 2023 berkaitan dengan kesepakatan tersebut. “Secara legal IndiHome akan resmi berada dalam pengelolaan Telkomsel mulai 1 Juli 2023,” kata dia.
Dengan selesainya proses integrasi IndiHome menjadikan kepemilikan efektif Telkom di Telkomsel naik menjadi 69,9 persen, sementara Singapore Telecommunications Limited atau Singtel di Telkomsel menjadi 30,1 persen. Pengalihan IndiHome ke Telkomsel ini sekaligus menandai refocus bisnis dalam Telkom Group.
Segmen Business to Consumer (B2C) sepenuhnya dikelola oleh Telkomsel. Sementara Telkom akan fokus untuk menjadi pemimpin pasar pada segmen B2B yang merupakan sumber pendapatan baru potensial untuk pertumbuhan perusahaan di masa mendatang.
“Kami mengucapkan terima kasih atas dukungan seluruh pemangku kepentingan terhadap langkah transformasi Telkom. Untuk menciptakan nilai yang optimal baik bagi perusahaan, pelanggan, masyarakat, pemegang saham dan pemerintah,” tutur dia.
Pilihan Editor: Kasus Lahan Sawit di Hutan, PPATK Monitor Rekening Kepala Daerah dan Pegawai Kementerian