Karena itu, Djoko menilai, keberadaan bus listrik akan sangat membantu kelompok masyarakat yang sangat tergantung dengan layanan angkutan umum. Di saat krisis angkutan umum, diperlukan penentu kebijakan yang pro-angkutan umum. MTI juga berharap agar jangan sampai di akhir masa jabatan Presiden Joko Widodo atau Jokowi pada 2024, masih tersisa masalah menyisakan mangkraknya bus listrik di dua kota tersebut
Sebagai informasi, bus listrik ini mulai beroperasi di Surabaya pada 20 Desember 2022 dan di Bandung 24 Desember 2022, keduanya berakhir operasi pada 31 Desember 2022. Sayangnya, tutur Djoko, hingga kini sejak berhenti beroperasi dan tidak tahu kapan akan beroperasi lagi.
Trans Semanggi Suroboyo dan Trans Metro Pasundan merupakan sistem layanan transportasi bus perkotaan dari Kemenhub dengan nama Teman Bus. Keduanya menggunakan skema pembelian layanan atau buy the service. Melalui kontrak, Kementerian Perhubungan membayar operasionalisasi bus kepada operator. Operator bus listrik adalah Perum Damri, baik di Surabaya maupun Bandung.
Bus listrik ini adalah buatan dalam negeri, yakni PT INKA di Madiun. Inka melakukan kerja sama dengan Karoseri Piala Mas serta dibantu Program Kedaireka empat perguruan tinggi, yaitu Universitas Gajah Mada, Universitas Airlangga, Institut Sepuluh November, dan Institut Seni Indonesia Denpasar.
Bus listrik yang dioperasikan dapat menampung 19 hingga 25 penumpang serta memiliki kapasitas baterai 138 kWh dengan waktu pengisian daya 1 jam hingga 3 jam. Dengan kapasitas tersebut, bus listrik mampu menempuh jarak sejauh 160 kilometer.
Pilihan Editor: IHSG Hari Ini Diprediksi Rebound Jangka Pendek, Simak 5 Saham Pilihan Samuel Sekuritas