TEMPO.CO, Jakarta - Hasil riset Kredivo dan Katadata Insigh Center menyebut konsumen lebih sering menggunakan paylater dalam berbelanja online. Presentasenya mencapai 6,6 persen pada 2021; 10,2 persen pada 2022; dan 16,2 persen sepanjang 2023 ini.
Sementara itu, transaksi menggunakan virtual account tercatat 13,3 persen pada 2021; 12,1 persen pada 2022; dan 10,2 persen pada 2023.
"Sekarang orang pakai paylater untuk belanja online. Mulai ada kenyamanan. Dulu kan cuma untuk kebutuhan mendesak," kata Direktur Katadata Insight Center, Adek Roza, dalam konferensi pers pada Rabu, 14 Juni 2023.
Adek Roza juga mengatakan, presentase pengguna layanan paylater dalam e-commerce meningkat signifikan. Mulanya sebesar 28,2 persen pada 2022 dan menjadi 45,9 persen pada 2023.
Adapun data tersebut berasal dari hasil survei terhadap 9.239 responden yang tersebar di seluruh Indonesia. Survei online tersebut dilaksanakan pada Maret 2023.
Menanggapi temuan ini, Direktur Center of Economic and Law Studies (Celios) Bhima Yudhistira mengatakan paylater meningkatkan kepercayaan diri konsumen yang sebelumnya menahan pengeluaran akibat pandemi Covid-19.
Menurut Bhima, penggunaan paylater yang meningkat akan memberi multipplier effect yang lebih besar bagi industri ekonomi digital. "Mulai dari percepatan pembangunan infrastruktur hingga penyerapan tenaga kerja yang akan berdampak pada perputaran roda perekonomian," katanya.
Pilihan Editor: Dugaan Korupsi Syahrul Yasin Limpo, Ekonom: Sektor Pertanian Rentan Menjadi Bancakan
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini