TEMPO.CO, Jakarta - Jaringan restoran J.CO yang kerap dikenal dengan produk donatnya mendadak viral di media sosial. Nama J.CO tengah ramai diperbincangkan oleh sejumlah warganet di media sosial terkait dugaan teknik upselling.
Ada pun perbincangan tersebut bermula dari sebuah akun Tiktok yang bercerita bahwa dirinya terkena teknik marketing upselling J.CO tanpa sepengetahuannya.
Diketahui, upselling adalah teknik penjualan yang mengundang pelanggan untuk membeli barang yang lebih mahal atau tambahan lainnya untuk menghasilkan lebih banyak pendapatan.
Dilansir Tempo, Selasa, 23 Mei, 2023, akun Tiktok tersebut bercerita dirinya yang merasa dicurangi dengan teknik upselling oleh karyawan J.CO di cabang Graha Cijantung, Jakarta.
Dalam video Tiktok miliknya, dia mengaku awalnya hanya ingin membeli selusin donat. Namun, karyawan J.CO menawarkan paket bonus satu lusin donat mini dengan harga Rp 148 ribu. Dia pun menolak karena memang hanya ingin membeli satu lusin donat saja. Tempo masih berupaya mendapatkan konfirmasi dan penjelasan dari pihak J.CO.
Merambah ke mancanegara
Menyitir laman resminya, J.CO Donuts & Coffee didirikan pada Mei 2006 di Indonesia. Bak cendawan di musim penghujan, bisnis donat dan kopi ini begitu tumbuh marak di Indonesia. Hampir setiap pusat perbelanjaan di Tanah Air dapat ditemukan gerai J.CO saat itu.
Jaringan bisnis JCO rupanya juga tak hanya “jago kandang”. Selang setahun, tepatnya pada 2007, JCO membuka cabang pertama kali di Malaysia. Pada 2008, kembali membuka cabang pertama di Singapura. Disusul pembukaan cabang pertama di Filipina pada 2012 dan Hong Kong pada 2016. Terakhir, J.CO membuka cabangnya di Arab Saudi pada 2018. Jumlah gerai J.CO di Indonesia dan sejumlah negara lainnya berjumlah lebih dari 100 gerai.
Berdasarkan catatan Tempo, Rabu, 28 Desember 2022, J.CO Donuts & Coffee berada dalam naungan bisnis Johnny Andrean. Sebelumnya, Johnny dikenal sebagai pemilik salon tersohor bernama Johnny Andrean Salon sejak tahun 1980-an.
Selanjutnya: Usai berbisnis di bidang fesyen…