4. 8 Perusahaan Indonesia Masuk Daftar 2.000 Perusahaan Publik Terbesar di Dunia Versi Forbes, Siapa Saja?
Delapan perusahaan asal Indonesia masuk dalam daftar 2.000 Perusahaan Publik Terbesar di Dunia versi Forbes. Sejumlah nama perusahaan perbankan Tanah Air muncul dalam daftar ini.
Forbes merilis peringkat ini melalui analisis terhadap penjualan, keuntungan, jumlah aset, dan nilai pasar. Penilaian tersebut mengacu pada data keuangan 12 bulan terakhir.
Melansir forbes.com, Bank Rakyat Indonesia (BRI) unggul di atas tujuh perusahaan lainnya. Secara global, BRI menduduki peringkat 307.
Di bawah BRI, ada Bank Mandiri, Bank Centar Asia (BCA), Telekomunikasi Indonesia (Telkom), Bank Negara Indonesia (BNI), Bayan Resources, Adaro Energy, dan Garuda Indonesia.
Adapun berikut rincian peringkat dunia dan nilai laba dan total aset kedelapan perusahaan tersebut bisa dibaca di sini.
5. Sandiaga Uno Berencana Bawa Warung Tegal ke Amerika dan Jerman
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno ingin warung Tegal atau Warteg mendunia. Sehingga, mampu membangkitkan ekonomi dan membuka peluang usaha bagi para pelaku UMKM di Indonesia.
Untuk mendorong Warteg go international, Sandiaga Uno mengatakan Kementeriannya memiliki program Spice Up The World. “Jadi, Warteg akan kami ikut sertakan pada kegiatan ke luar negeri. Harapannya pada kunjungan berikutnya, Warteg bisa dibuka di New York, Jerman, dan banyak juga permintaan di Timur Tengah,” ujar Sandiaga dikutip dari siaran pers, Minggu, 11 Juni 2023.
Dengan mendorong Warung Tegal go international, Sandiaga berharap kelahiran wirausahawan muda bisa dipercepat. Terlebih, dia memiliki target untuk menciptakan 4,4 juta lapangan baru dan berkualitas pada 2024.
“Kalau Warung Tegal dibuka di luar negeri, bukan hanya mempromosikan kuliner Tegal. Tapi membuka peluang usaha dan lapangan kerja bagi masyarakat Indonesia,” kata dia.
Sandiaga pun berharap Wali Kota Tegal segera melakukan uji petik, sehingga ada subsektor unggulan daerah yang terpilih dan berkembang lalu bisa turut dalam program akselerasi.
Berita lengkap bisa dibaca di sini.
Pilihan Editor: Jokowi Ajak Warga Singapura Tinggal di IKN, Pengamat: Realisasi Modal Investor Belum Pasti
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini