Bioetanol merupakan bahan bakar dari campuran Pertamax dengan etanol 5 persen. Fadjar menuturkan, produk tersebut akan memiliki kandungan oktan lebih besar dari Pertamax.
Namun, dia tak mau menjelaskan berapa RON Bioetanol nantinya. Adapun harga Bioetanol juga masih belum ditentukan.
Sementara itu, menukil laman resmi Kementerian ESDM, Bioetanol adalah program yang pernah diluncurkan Presiden Joko Widodo atau Jokowi pada November 2022. Program Bioetanol Tebu tersebut diluncurkan untuk mendorong ketahanan energi.
Jokowi berharap program bioetanol dapat berjalan sesuai rencana, dimulai dari bioetanol 5 persen (E5) pada BBM, lalu meningkat E10, E20 dan seterusnya.
Program Bioetanol Tebu untuk Ketahanan Energi diproyeksikan bisa menjadi solusi peningkatan jumlah produksi bioetanol nasional dari 40 ribu kiloliter pada 2022 menjadi 1,2 juta kiloliter pada 2030. Selain itu, menjadi potensi campuran BBM jenis minyak bensin.
Hal tersebut berdasarkan studi yang dilakukan di Brasil, yakni energi yang dihasilkan dari 1 ton tebu setara dengan 1,2 barrel crude oil.
Pilihan Editor: Babak Baru Blok Masela, Dirut Pertamina: Akan Ada Kejutan
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini