Lebih jauh Erick juga berharap masyarakat tidak berspekulasi soal alasan rencana merger sejumlah BUMN Karya yang berada di bawah Danareksa akibat alasan utang. Sebaliknya, merger harus dilihat sebagai salah satu solusi yang telah ditawarkan dalam mendukung infrastruktur Indonesia.
Selain soal merger terhadap sejumlah BUMN Karya yang berada di bawah Danareksa, Erick Thohir juga memastikan bakal mensinergikan BUMN-BUMN Karya besar yang tidak berada di bawah Danareksa. Sejumlah BUMN Karya besar yang dimaksud adalah seperti Hutama Karya akan bersinergi dengan Waskita Karya, dan PT PP akan bersinergi dengan WIKA.
"Ini bisa menjadi istilahnya anak usaha, sehingga bisa memperkuat cashflow," tuturnya.
Untuk menkonsolidasikan BUMN Karya tersebut, kata Erick, Kementerian BUMN sejak awal telah memiliki peta jalan yang disusun bersama Boston Consulting Group. Sedikitnya ada tiga konteks yang dipelajari. Pertama, persoalan ketika pembiayaan jangka pendek harus membiaya proyek jangka panjang.
Kedua, Kementerian BUMN berupaya melakukan refokus BUMN-BUMN Karya harus dengan expertise atau keahliannya. Ini dalam rangka agar sampai BUMN-BUMN Karya tidak saling membanting harga demi rebutan proyek, padahal cashflow-nya tidak ketemu. Ketiga, BUMN-BUMN Karya melebarkan bisnis pada sektor-sektor yang bukan expertise-nya, seperti sektor properti.
ANTARA
Pilihan Editor: Erick Thohir Soal Dugaan Korupsi di Antam: Kalau Ada Oknum Terkena, Itu Bagian dari Bersih-bersih
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini