TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir buka suara soal dugaan korupsi pengelolaan usaha komoditas emas yang menyeret nama PT Aneka Tambang (Persero) Tbk. atau Antam. Menurut Erick, pengusutan kasus tersebut menjadi bagian dari upaya pembenahan di BUMN.
"Kalau nanti ada oknum-oknum yang terkena, ya tentu itu bagian dari bersih-bersih. Dan kalau saya lihat, kan mayoritas ini banyak kasus lama," kata Erick Thohir kepada wartawan di Kantor Kementerian BUMN, Kamis, 25 Mei 2023.
Sebagai langkah membenahi BUMN, Erick mengaku terbuka dengan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sebagai upaya preventif. Begitu pula dengan Kejaksaan Agung (Kejagung). "Justru ini proses hukumnya di Kejaksaan," ujar Erick.
Seperti diketahui, saat ini Kejagung tengah mengusut dugaan korupsi pada pengelolaan kegiatan usaha komoditas emas tahun 2010-2022. Sejumlah orang telah diperiksa sebagai saksi dan dimintai keterangan. Termasuk pihak yang berasal dari Antam.
Hari ini, Kamis, 25 Mei 2023, Kejagung juga telah memeriksa tiga saksi untuk dimintai keterangannya mengenai perkara ini. Mereka adalah General Manager Unit Bisnis Pertambangan Emas Antam berinisial P, Trading Assistance Manager Antamberinisial IS, dan Operation Manager BUT Brinks Singapura Pte Ltd berinisial EIS.
"Pemeriksaan saksi dilakukan untuk memperkuat pembuktian dan melengkapi pemberkasan dalam perkara dugaan tindak pidana korupsi pada pengelolaan kegiatan usaha komoditi emas tahun 2010 sampai 2022," kata Kepala Pusat Peneragan Hukum Kejagung, Ketut Sumedana, lebih jauh mengenai kasus yang menyeret Antam tersebut melalui keterangan tertulis, Kamis, 25 Mei 2023.
Pilihan Editor: Erick Thohir Rombak Jajaran Direksi dan Komisaris Waskita Karya, Ini Susunan Terbarunya
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini