5. Dampak gagal bayar utang AS terhadap RI
Jika dikaitkan dengan ekonomi, Amerika merupakan salah satu pilar utama dari surplus neraca perdagangan Indonesia. Jadi, jika sampai Amerika gagal bayar atau government shuttdown karena harus mengurangi belanja-belanja, maka akan berdampak kepada ekonomi Amerika sendiri. Ujung-ujingnya nanti secara tidak langsung akan juga menghantam Indonesia.
“Ekspor kita bisa saja turun karena situasi yang terjadi di Amerika,” ujar Eko.
Bahkan, tanda-tandanya sudah terlihat. Menurut Eko, dalam sembilan bulan terakhir atau tiga kuartal berturut-turut, pertumbuhan ekonomi Amerika sudah turun. Di mana yang tadinya bisa di atas 3 persen, kemudian kuartal empat 2022 menjadi 2,6 persen, bahkan di kuartal pertama 2023 hanya tumbuh 1,1 persen.
Eko menilai hal itu menandakan adanya perlambatan. Kemudian juga terefleksikan di dalam neraca dagang Indonesia yang sedikit demi sedikit terkikis surplusnya. “Ini kalau sampai ada risiko gagal bayar tentu lebih luas lagi dampaknya,” kata dia.
Namun, Indonesia tidak memegang obligasi Amerika menurut Eko, sehingga jika Amerika mengalami gagal bayar utang, dampaknya secara langsung terhadap anggaran pendapatan dn belanja negara atau APBN tidak terlalu besar.
“Mungkin situasi di sektor keuangannya yang akan gonjang-ganjing. Biasanya akan mempengaruhi kurs, kemudian jika berkelanjutan bisa sampai ke sektor riil. Tapi biasanya dinamikanya di sektor keuangan dulu,” ucap Eko.
Pilihan Editor: APTF ke-14 Dibuka, Ma'ruf Amin: Ekonomi Syariah dan Pajak Punya Napas yang Sama
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini