Berdasarkan pada data 2021, Luhut berujar komposisi ekspor rumput laut Indonesia masih didominasi oleh bahan baku rumput laut kering yaitu sebanyak 65 persen. Sementara itu, hanya 35 persen berupa rumput laut olahan yang bernilai tambah.
Secara keseluruhan nilai ekspor rumput laut ini mencapai sekitar 6 persen dari total ekspor produk perikanan nasional. Dengan penguasaan pangsa pasar dunia baru hanya sekitar 12 persen.
Untuk dapat meningkatkan kapasitas industri pengolahan rumput laut serta mendukung industrialisasi rumput laut dari hjlu ke hilir, menurut Luhut, diperlukan dukungan dari bebagai pihak. Dukungan tersebut mulai dari industri rumput laut yang dinilai perlu meningkatkan nilai tambah dan daya saing.
Selain itu, Luhut menekankan pemerintah perlu mendesain dan mengidentifikasi langkah-langkah kebijakan untuk mempercepat upaya tersebut. Terlebih, kata dia, rumput laut dapat memainkan peran besar dalam adaptasi perubahan iklim, di antaranya dengan menyerap emisi karbon, meregenerasi ekosistem laut, dan sebagai bahan biofuel dan plastik biodegradable.
Pilihan Editor: Luhut Beberkan Rencana Pembangunan Terminal LNG Bali, Kajian Libatkan PLN dan Akademisi
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini