Ia memperkirakan seandainya rute tersebut jadi ditutup, penyebabnya adalah murni persoalan komersial. Salah satunya adalah masalah tingkat isian penumpang yang tidak memenuhi target.
Namun, berdasar pantauan Direktorat Jenderal Perhubungan Udara, pada umumnya maskapai nasional tidak terpengaruh signifikan oleh krisis global yang terjadi. "Mereka masih bisa survive," ujarnya.
Sebelumnya, Direktur Utama Garuda Indonesia Emirsyah Satar mengatakan, maskapainya akan menutup sementara layanan ke Darwin, Australia, mulai 22 April. Alasannya, jumlah penumpang rute penerbangan ke Darwin terus merosot hingga 40 persen dalam beberapa bulan terakhir.
WAHYUDIN FAHMI