Adapun berbagai produk eFishery menunjukkan pertumbuhan profit yang signifikan, di antaranya pengguna aplikasi eFisheryku memiliki pertumbuhan profit yang paling tinggi sebesar 45,6 persen dibandingkan dengan produk lainnya. Hal ini dikarenakan platform digital eFisheryku memberikan akses pakan yang berkualitas dan menyediakan platform berjualan ikan hasil panen, yaitu lapak ikan.
Lebih lanjut, Paksi juga menyebut bahwa produk layanan Kabayan yang memberikan akses kepada institusi finansial yang diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terbukti memberdayakan petani untuk budidaya yang berkelanjutan. Layanan ini berkontribusi memberikan pertumbuhan profit sebesar 40,7 persen.
CEO eFishery Gibran Huzaifah menuturkan eFishery berkomitmen untuk memberikan kontribusi dan mengembangkan industri akuakultur di Indonesia bersama dengan pembudidaya serta pemangku kepentingan lainnya.
“Untuk itu, kami telah hadir membantu dalam mengatasi permasalahan mendasar melalui penyediaan teknologi yang terjangkau dan mengurangi ketimpangan sosial melalui ekonomi digital yang inklusif selama hampir 10 tahun kami berdiri,” tutur Gibran pada kesempatan yang sama.
Sebagai informasi, saat ini ekosistem eFishery telah digunakan oleh lebih dari 70 ribu pembudidaya di 280 kota/kabupaten di Indonesia. Jumlah ini meningkat setiap tahunnya seiring dengan masih terbukanya potensi pengembangan budidaya ikan dan udang di Indonesia.
Pilihan Editor: Dirut Pupuk Kaltim: Harga Pupuk Makin Gak Karuan, tapi Tahun Ini Mulai Turun
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini