TEMPO.CO, Jakarta - Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan (DJPPR Kemenkeu) melaksanakan lelang Surat Utang Negara (SUN) pada 14 Februari 2023. Untuk seri yang dilelang, yaitu SPN03230517 (new issuance), SPN12240201 (reopening), FR0095 (reopening), FR0096 (reopening), FR0098 (reopening), FR0097 (reopening), dan FR0089 (reopening) melalui sistem lelang Bank Indonesia.
Total penawaran yang masuk sebesar Rp 55,98 triliun. Rinciannya, untuk SPN03230517 jumlah penawaran yang masuk senilai Rp 0,940 triliun; SPN12240201 Rp 6,650 triliun; FR0095 Rp 16,208 triliun; FR0096 Rp 24,353 triliun; FR0098 Rp 3,207 triliun; FR0097 Rp 2,881 triliun; dan FR0089 Rp 1,843 triliun.
Direktur Surat Utang Negara DJPPR Kemenkeu Deni Ridwan menjelaskan, minat investor masih solid pada lelang SUN kemarin. “Tercermin dari incoming bids sebesar Rp 55,98 triliun atau 2,43 kali dari target indikatif yang telah diumumkan sebelumnya,” ujar dia lewat keterangan tertulis dikutip Rabu, 15 Februari 2023.
Menurut Deni, hal ini didorong sikap optimisme investor atas membaiknya perekonomian global setelah pengumuman kenaikan suku bunga acuan bank sentral Amerika Serikat di awal Februari. Juga diperkuat data ekonomi domestik yang positif antara lain rilis pertumbuhan ekonomi 2022 sebesar 5,31 persen (Year on Year/ YoY), serta naiknya cadangan devisa Januari menjadi US$ 139,4 miliar dari US$ 137,2 miliar pada Desember 2022.
Deni menilai demand investor masih dominan pada seri SUN tenor 5 dan 10 tahun. Jumlah incoming bids dan awarded bids masing-masing sebesar 72,45 persen dari total incoming bids dan 73,0 persen dari total awarded bids. Incoming bids terbesar adalah pada tenor 10 tahun, yaitu Rp 24,35 triliun (43,5 persen dari total incoming bids) dan dimenangkan sebesar Rp 9,65 triliun (48,0 persen dari total awarded bids).
Selanjutnya: Sementara, inflow investor asing...