Sementara, inflow investor asing pada lelang SUN terus berlanjut, ditandai dengan incoming bids sebesar Rp 6,55 triliun. “Jumlah tersebut mayoritas pada seri SUN tenor 5 dan 10 tahun, yaitu Rp 5,45 triliun atau 88,61 persen dari total incoming bids investor asing dan dimenangkan sebesar Rp 2,48 triliun atau 12,4 persen dari total awarded bids,” ucap Deni.
Adapun Weighted Average Yield (WAY) pada lelang SUN kemarin bergerak beragam apabila dibandingkan dengan level WAY lelang sebelumnya. Perubahan tingkat yield SUN tenor 5, 15, dan 20 tahun mengalami kenaikan masing-masing sebesar 1, 9 dan 10 bps. Sementara untuk SUN tenor 10 dan 30 tahun mengalami penurunan yield masing-masing sebesar 3 bps.
Dengan mempertimbangkan yield SBN yang wajar di pasar sekunder, Deni berujar, rencana kebutuhan pembiayaan tahun 2023, capaian penjualan SBR012-T2 dan SBR012-T4 sebesar Rp 22,18 triliun (melebihi dari target sebesar Rp 15 triliun) dan kondisi kas negara terkini, pemerintah memutuskan untuk memenangkan permintaan sebesar Rp 20,0 triliun pada lelang kemarin.
“Sesuai dengan kalender penerbitan Surat Berharga Negara (SBN) tahun 2023, lelang penerbitan SUN selanjutnya akan dilaksanakan pada tanggal 28 Februari 2023,” tutur Deni.
Pilihan Editor: Erick Thohir Pastikan BUMN Siap Bantu Ringankan BIaya Haji, dari Harga Avtur hingga ...
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.