"Mayoritas sumber pembiayaan proyek infrastruktur berasal dari dalam negeri, maka dapat dikatakan bahwa resesi global cukup berdampak tapi diprediksi tidak terlalu signifikan. Namun, peningkatan inflasi menjadi salah satu yang berpengaruh terhadap performa sektor infrastruktur, yaitu melalui imbas kenaikan harga bahan material," ujar Sari.
Sementara itu, lanjutnya, untuk sektor properti mengingat investasi dan pasar masih didominasi oleh kekuatan domestik atau dalam negeri, jadi masih terbilang cukup aman. Diharapkan resiliensi juga dapat tercermin dari pencabutan PPKM baru-baru ini.
Sebelumnya, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyatakan Indonesia perlu waspada terhadap berbagai potensi risiko di mana salah satunya adalah resesi.
Potensi resesi tahun ini mulai tercermin dari Dana Moneter Internasional (IMF) yang memperkirakan ekonomi global 2023 hanya tumbuh 2,7 persen.
Perkiraan IMF terhadap ekonomi global 2023 tersebut lebih rendah dibandingkan perkiraannya untuk pertumbuhan ekonomi 2022 yang sebesar 3,2 persen bahkan realisasi pertumbuhan 6 persen pada 2021.
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini