TEMPO.CO, Jakarta - PT Samuel Sekuritas Indonesia menyebutkan indeks harga saham gabungan atau IHSG kemungkinan masih akan bergerak tipis dalam konsolidasi pada hari pertama perdagangan bursa di 2023. Indeks sebelumnya melemah dalam kisaran 6.835-6.890 pada akhir pekan lalu.
“IHSG masih konsolidasi, cenderung menguji 6.835 kembali dengan demand area 6.775, dan supply area di 6.920,” ujar Vice President sekaligus Senior Analis Teknikal PT Samuel Sekuritas Indonesia Muhammad Alfatih lewat keterangan tertulis pada Senin, 2 Januari 2023.
Baca: Nasib IHSG 2023: Bisa Jatuh ke Level 6.250, Peluang Tahun Politik hingga Dua Sektor Pilihan
Dalam analisisinya hari ini, Alfatih turut mengungkapkan sejumlah saham yang perlu dicermati pergerakannya oleh investor. Lima saham yang patut disoroti yakni ADRO, ASII, BBRI, BBNI, dan PTBA.
Pertama, saham ADRO yang ditutup akhir pekan lalu di level harga 3.850. Harga saham pekan lalu itu diperkirakan masih menguat setelah rebound dari support pola sejak Februari 2022.
“Kemungkinan harga masih akan melanjutkan kenaikan ke 4.000, lalu 4.090 dengan batas risiko 3.810,” kata Alfatih.
Kedua, saham ASII yang ditutup di level 5.700. Alfatih menilai harga saham tersebut pada akhir pekan yang lalu akan rebound, namun masih harus menguji level 5.725.
Jika harga saham ASII tembus level 5.725, maka Alfatih memperkirakan harga saham itu bakal menguat ke 5.850-5.925. "Dengan batas risiko 5.550."
Ketiga, saham BBRI yang ditutup di level 4.940 pada akhir pekan lalu. Harga saham bank BUMN ini pada pekan lalu kembali menguat setelah rebound dari support.
“Kemungkinan akan kembali menguji resistance 5.050, yang jika mampu ditembus maka potensi kenaikan jangka pendek ke 5.100-5.200 dengan batas risiko 4.880,” tutur Alfatih.
Keempat, saham BBNI yang ditutup di level 9.225. Harga akhir pekan yang lalu masih tertahan di area support pola sejak akhir Agustus 2022.
Menurut Alfatih, kemungkinan saham BBNI akan menguat dalam jangka pendek ke kisaran 9.425-9.550 dengan batas risiko 9.150.
Kelima, saham PTBA yang ditutup di level 3.690 pada akhir pekan lalu. Harga saham tersebut tertahan di area demand 3.650 sebelumnya, dan sekaligus menjadi batas risiko.
"Kemungkinan penguatan jangka pendek ke 3.750. “Jika mampu lampaui level ini, maka potensi kenaikan ke 3.820-3.880,” ucap Alfatih.
Disclaimer: Berita ini merupakan hasil kerja sama dengan PT Samuel Sekuritas Indonesia. Berita ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya berada di tangan pembaca.
Baca Juga: IHSG Diprediksi Masih Berfluktuasi, Samuel Sekuritas: Tren Saham GOTO Masih Turun
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.