Adapun sektor keuangan disebut oleh Ma’aruf masih sehat dan kuat dengan beberapa faktor sebagai cerminan. Beberapa diantaranya adalah rasio kecukupan modal yang kuat, rasio kredit bermasalah yang rendan dan dalam batas aman, serta kredit pertumbuhan perbankan yang meningkat.
“Mengindikasikan semakin meningkatnya kepercayaan dan optimisme pelaku usaha,” ujar Ma’aruf. Ma’aruf juga mengatakan sinergi antara pemerintah, Bank Indonesia (BI), Lembaga Penjamin Simpanan (LPS), dan OJK harus diperkuat untuk menjaga sektor keuangan. Adapun peranan LPS dalam penjaminan asuransi akan lebih meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap industri asuransi nasional.
Ma’aruf berharap kinerja pasar modal Indonesia dapat tumbuh positif pada tahun 2023 seiring banyaknya perusahaan akan melakukan penawaran umum perdana atau (Initial Public Offering (IPO). Hal ini termasuk sektor UMKM yang akan naik kelas, dan berkembangnya penawaran efek melalui dana berbasis teknologi dan informasi.
BISNIS
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini