TEMPO.CO, Seoul - Kepala Kantor BNI Seoul Anisfu Husin mengatakan kenaikan suku bunga acuan The Fed beberapa kali sepanjang tahun 2022 memberikan dampak besar terhadap pertumbuhan bisnis perbankan.
Yakni pada penurunan pendapatan bunga bersih bank maupun adanya kecenderungan debitur untuk menunda penarikan pinjaman mereka. "Selain itu peningkatan suku bunga USD juga berdampak pada penurunan nilai surat berharga yang merupakan salah satu instrumen bisnis tresuri," kata Anis yang ditemui Tempo di kantornya di Seoul, Korea Selatan dua pekan lalu.
Anis yang didampingi Wakil Kepala Kantor Seoul Ardi Ferdiansyah Saleh mengatakan hingga tahun 2023 mendatang, tingkat suka bunga masih menjadi suatu ketidakpastian yang menjadi tantangan bagi perkembangan bisnis baik bagi bank maupun nasabah.
"Namun demikian kami melihat bahwa kondisi ekonomi akan mulai menunjukkan perbaikan paruh kedua tahun 2023," kata dia dalam pesan emailnya kemudian kepada Tempo.
Strategi yang ditempuh pada tahun depan adalah melakukan pertumbuhan bisnis secara selektif khususnya dalam hal pemberian kredit dan investasi surat berharga dengan tetap mempertahankan non performing loan di level 0 persen.
Ia mengatakan bahwa sampai dengan kuartal III tahun 2022, pendapatan dari kredit dan trade finance yang merupakan kontributor utama kantor cabang luar negeri atau KCLN BNI Seoul masih cukup menggembirakan, dimana pendapatan bunga masih mencatat peningkatan sebesar 11,7% year on year (yoy) dan pendapatan non bunga (FBI) dari kredit dan trade finance menunjukkan pertumbuhan sebesar 23,1% yoy.
Dari sisi komposisi bisnis, lebih dari 60 persen bisnis KCLN Seoul terkait dengan kredit dan trade finance kepada perusahaan Indonesia Related yang berada di Korea Selatan. Adapun sisanya berasal dari aktifitas tresuri serta bisnis ritel khususnya remitansi dari diaspora Indonesia.
Ia memaparkan bisnis BNI di Korea Selatan pada dasarnya sesuai dengan strategic value dari KCLN BNI yaitu sebagai source of international funding dengan memanfaatkan sinergi dengan perbankan global, gerbang bagi investor asing untuk masuk ke Indonesia, mendukung pebisnis Indonesia untuk Go Global serta melayani kebutuhan transaksi keuangan diaspora Indonesia.
"Khusus untuk bisnis di Korea Selatan, kami memiliki unit yang dinamakan “Korea Desk”. Korea Desk ini merupakan sinergi antara Kantor Cabang Luar Negeri dengan unit-unit bisnis di Indonesia dalam memberikan one stop solution bagi investasi ke Indonesia maupun membawa nasabah untuk Go Global."
Seperti diketahui, Bank sentral Amerika Serikat Federal Reserve atau The Fed kembali menaikkan suku bunga acuan sebesar 75 basis poin pada awal November 2022. Namun hari ini, Kamis, 24 November 2022 disebutkan bahwa, The Fed akan mengendurkan suku bunga acuan pada Desember mendatang.
Baca Juga: Kurs Rupiah Ditutup Menguat Rp 15.696 per Dolar AS, Analis: Ada Ancaman Baru
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.