TEMPO.CO, Jakarta -Perusahaan ride hailing, Grab Indonesia melakukan pemutusan hubungan kerja atau PHK pada belasan karyawannya. PHK terjadi akibat ditutupnya lini bisnis cloud kitchen atau dapur sewa GrabKitchen.
"Langkah berat ini berdampak langsung pada belasan karyawan Grab, yang adalah keluarga kami," ujar Chief Communications Officer, Grab Indonesia, Mayang Schreiber kepada Tempo, Minggu, 23 Oktober 2022.
Ia tak menyebutkan angka total karyawan yang terkena PHK. Namun, ia menekankan Grab telah memberikan kesempatan pada para karyawan tersebut untuk menjajaki posisi yang tersedia di divisi lain. Tetapi bagi karyawan yang akhirnya memilih berpisah dengan Grab, perusahaan akan memberikan kompensasi sesuai ketentuan perusahaan.
Selain kompensasi dan pemenuhan kewajiban sesuai regulasi, tuturnya, Grab Indonesia juga memberikan dukungan-dukungan tambahan. "Kompensasi tambahan berdasarkan itikad baik perusahaan atau goodwill payment dengan jumlah sesuai kebijakan perusahaan," kata dia.
Kompensasi tambahan tersebut berkaitan dengan periode pemberitahuan kepada karyawan atau notice payment. Selain itu, perusahaan memberikan program manfaat tambahan berupa perpanjangan asuransi kesehatan hingga 31 Desember 2022.
Karyawan yang terkena PHK juga diberikan haknya untuk melakukan pencairan dana fleksibel karyawan atau GrabFlex dan pencairan sisa hari cuti. Cuti yang dimaksud adalah cuti tahunan, cuti hamil untuk ibu (maternity leave), dan cuti ayah (paternity leave).
Kemudian perusahaan memberikan dukungan konseling melalui Grabber Assistance Programme kepada para karyawan yang terkena PHK. Ditambah beberapa program pelatihan, seperti perencanaan karir, teknik pencarian kerja, dan personal branding.
Mayang berharap upaya itu dapat membantu karyawan yang terkena PHK, terlebih dalam situasi ekonomi saat ini. "Atas kebersamaan yang telah terbina, besar terima kasih kami pada semua," ujarnya.
Adapun GrabKitchen akan resmi ditutup mulai 19 Desember 2022. Mayang menjelaskan alasan utama penutupan GrabKitchen adalah pertumbuhannya yang tidak konsisten selama empat tahun beroperasi. Ditambah Grab Indonesia tengah melakukan peralihan menjadi model bisnis aset-ringan.
"Situasi ini memaksa kami untuk mengambil keputusan sulit, untuk tidak melanjutkan operasi GrabKitchen di Indonesia," tuturnya.
Baca Juga: Alasan Grab Indonesia Tutup Lini Bisnis GrabKitchen: Pertumbuhan Tidak Konsisten
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.