TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Badan Pusat Statistik atau BPS mengumumkan inflasi Juli 2022 secara tahunan atau year on year sebesar 4,94 persen. Adapun sejumlah barang yang berkontribusi besar pada kenaikan harga barang dan jasa pada periode tersebut adalah makanan, minuman, dan tembakau.
“Makanan, minuman, dan tembakau memiliki andil sebesar 9,35 persen. Dan komoditas utama yang dominan pada Juli di antaranya cabai merah, minyak goreng, bawang merah, dan rokok kretek filter,” ujar Margo dalam konferensi pers di kantor BPS, Jakarta Pusat, Senin, 1 Agustus 2022.
Adapun inflasi secara month to month berada di 0,64 persen. Jika melihat dari kelompok pengeluaran, yang memberikan andil terbesar terhadap inflasi pada periode itu adalah kelompok makanan, minuman, dan tembakau. “Ini memberikan andil sebesar 0,31 persen,” katanya.
Jika dipelajari lebih detail, Margo menambahkan, ada beberapa komoditas yang dominan memberikan andil pada kelompok makanan, minuman, dan tembakau. Sejumlah komoditas itu adalah cabai merah dengan andil 0,15 persen, diikuti bawang merah 0,09 persen, dan cabai rawit dengan andil 0,04 persen.
“Kenaikan cabai merah, bawang merah, dan cabai rawit disebabkan salah satunya oleh faktor cuaca. Karena berpotensi membuat gagal panen di beberapa sentra produksi holtikultura,” tutur Margo.
Adapun kelompok kedua yang menyumbang inflasi terbesar adalah transpotasi sebesar 0,14 persen. Sementara, komoditas yang dominan memberikan andil adalah tarif angkutan udara sebesar 0,11 persen.
Soal penyumbang inflasi terbesar kedua berasal dari harga tiket pesawat, menurut Margo, tak lepas dari lonjakan harga avtur sebelumnya. Di sisi lain, pelonggaran atas izin penerbangan menyebabkan permintaan kepada angkutan udara semakin meningkat. “Terjadi kenaikan harga dan memberikan andil sebesar 0,11 persen,” ucap dia.
Baca: Warga Diteror Usai Kritik Pemblokiran PSE, Johnny Plate: Teror Bagaimana, Kominfo yang Diteror
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.