3. Risiko Stagflasi Naik, BI Sebut Depresiasi Rupiah Lebih Rendah Ketimbang Malaysia hingga Thailand
Direktur Departemen Kebijakan Ekonomi dan Moneter Bank Indonesia (BI) IGP Wira Kusuma menuturkan tekanan inflasi global terus meningkat seiring dengan tingginya harga komoditas akibat berlanjutnya gangguan rantai pasokan.
"Hal itu sejalan dengan ketegangan geopolitik Rusia dan Ukraina yang terus berlangsung serta meluasnya proteksionisme, terutama soal pangan," kata Wira di Jakarta pada Senin, 25 Juli 2022.
Berbagai negara, terutama Amerika Serikat, merespons peningkatan inflasi dengan pengetatan kebijakan moneter yang lebih agresif. Kondisi ini menahan pemulihan ekonomi dan meningkatkan risiko stagflasi.
Wira menuturkan tekanan inflasi yang terus meningkat di tengah perlambatan perekonomian global akhirnya mendorong ketidakpastian pasar keuangan global. Menurut dia, ketidakpastian pasar membuat aliran modal asing terbatas. Selain itu, situasi ini telah menekan nilai tukar di negara-negara berkembang, termasuk Indonesia.
Baca selengkapnya di sini.