Sementara dari sisi talenta digital, rangkaian pelatihan digital bagi berbagai kementerian dan lembaga terkait akan dilakukan untuk mempercepat transformasi digital di kementerian serta industri.
Pelatihan ini akan menggunakan konsep Training of Trainer (ToT), di mana peserta yang telah menyelesaikan suatu modul pelatihan akan diajak menjadi pemateri bagi kelompok peserta lainnya. Konsep ini diharapkan dapat menjangkau semakin banyak talenta digital Indonesia, baik yang berada di dalam maupun di luar kementerian.
Sementara itu, Presiden Direktur Microsoft Indonesia Dharma Simorangkir mengatakan kerja sama dengan Kemenko Perkonomian RI akan memberdayakan ekonomi digital Indonesia secara inklusif, dengan program inkubasi untuk startup dan rangkaian digital skilling.
“Kami merasa terhormat dapat memperkuat kemitraan dengan Kemenko Perekonomian untuk mempercepat pencapaian Indonesia Digital. Berbekalkan lebih dari 25 tahun pengalaman kami di Indonesia, kami siap memaksimalkan keahlian dan teknologi kami untuk menjangkau setiap individu dan organisasi dalam negeri, baik itu UMKM, startup, enterprise, institusi pemerintahan, institusi pendidikan, ataupun yang lainnya,” kata Dharma Simorangkir.
Penandatanganan Nota Kesepahaman dengan Microsoft Indonesia ini merupakan kelanjutan dari pembentukan Kelompok Kerja Aliansi Digital antara Kemenko Perekonomian, Atma Jaya, dan Microsoft di awal 2022, yang sukses melahirkan rekomendasi tepat guna bagi percepatan transformasi digital Indonesia yang inklusif.
Baca: Microsoft Teams Gunakan Kecerdasan Buatan Atasi Masalah Gema, Interupsi, Akustik
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini