Hal senada disampaikan oleh Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPw BI) Purwokerto Rony Hartawan. Ia menyatakan kenaikan harga daging sapi turut dipengaruhi oleh wabah penyakit mulut dan kuku (PMK) yang telah menyebar di Jawa sejak awal Mei 2022.
Menurut Rony, pasokan daging sapi juga diperkirakan terganggu seiring adanya pemberlakuan lockdown dalam mengantisipasi virus PMK tersebut. Walhasil, kenaikan harga daging sapi turut menyumbang inflasi bulan Mei 2022 di Purwokerto sebesar 0,06 persen.
Penyebaran wabah PMK yang kemudian mendorong kenaikan harga daging sapi juga diungkit oleh Ketua Umum Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) Fadli Zon. Ia meminta pemerintah segera membentuk satuan tugas (satgas) untuk menanggulangi wabah tersebut.
"Sehingga penanganannya semakin serius dan fokus," kata Fadli Zon dalam keterangan tertulis di Jakarta.
Selain satgas yang diisi oleh berbagai lintas kementerian dan para pakar yang memantau dan membuat kebijakan setiap harinya seperti Satgas Covid-19, menurut Fadli, juga perlu disiapkan anggaran khusus dari APBN untuk menangani wabah tersebut.
Ia lalu mengutip data terbaru Kementerian Pertanian yang menyebutkan wabah PMK telah tersebar di 52 kabupaten/kota yang ada di 15 provinsi. Artinya, kata Fadli Zon, sebaran penularannya cepat sekali. Sebelumnya, kasus baru ditemukan di dua provinsi, tapi kini sudah tersebar di 15 provinsi.
RR ARIYANI | ANTARA
Baca: Perbandingan Sponsor Formula E Jakarta dengan MotoGP Mandalika
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.