Di saat yang sama, Indonesia memainkan peran strategis dalam pertumbuhan ekonomi digital. Ia merujuk pada riset Google dan Bain yang mencatat pertumbuhan ekonomi digital di Indonesia mengalami lonjakan tajam sejak 2019.
Disebutkan dalam riset itu, pada 2030, ekonomi digital di Indonesia akan mencapai US$ 330 miliar. Artinya, terjadi peningkatan lima kali lipat dari 2021 yang sebesar US$ 70 miliar.
John berujar prediksi itu tidak mengejutkan. Diukur dari sudut valuasi perusahaan teknologi digital saja, terjadi peningkatan seribu kali lipat dalam delapan tahun terakhir. “Pada 2014, value dari seluruh perusahaan teknologi di Indonesia hanya berkisar Rp 1 triliun. Saat ini dengan semakin majunya perusahaan tersebut, nilainya bisa mencapai Rp 1.000 triliun,” tutur John.
Ia berpendapat, salah satu faktor terbesar yang membuat penetrasi teknologi semakin massif ialah perubahan perilaku konsumen dan pola hidup masyarakat. Meski demikian, menurut dia, perkembangan saat ini masih merupakan titik awal. Jika Indonesia dibandingkan negara-negara lainnya, misalnya Cina atau Amerika, porsi teknologi market value masih sangat kecil.
“Contohnya yang tercatat di Indonesia mungkin teknologi total 3 persen, barangkali sekarang 4 sampai 5 persen. Di China, MSCI Index teknologi itu ada 26 persen,” kata John.
Baca juga: Pedagang Cerita Harga Minyak Goreng Turun tapi Masih di Atas Rp 20 Ribu