TEMPO.CO, Jakarta - Harga emas dunia menguat pada akhir perdagangan Selasa atau Rabu pagi, 25 Mei 2022. Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Juni di divisi Comex New York Exchange terangkat US$ 17,60 atau 0,95 persen menjadi US$ 1.865,40 per ounce.
Tren ini memperpanjang kenaikan setelah empat hari berturut-turut emas menguat. Penguatan ditopang oleh berlanjutnya pelemahan dolar dan penurunan imbal hasil obligasi pemerintah Amerika Serikat.
Di awal sesi, emas berjangka sempat menyentuh US$ 1.868,80 atau level tertinggi dalam dua minggu. Emas Juni pun berhasil bertahan di zona hijau untuk sesi keempat berturut-turut atau terpanjang sejak 7 dan 13 April.
Di saat yang sama, indeks dolar tergelincir dan mencatat penurunan lebih dari tiga persen. Sementara itu, imbal hasil acuan obligasi pemerintah Amerika 10-tahun telah jatuh, turun hampir 3,7 persen. Ini adalah kerugian yang dialami selama tiga pekan berturut-turut.
Adapun data ekonomi yang dirilis pada hari yang sama juga mendukung emas. Departemen Perdagangan Amerika melaporkan penjualan rumah baru di negara tersebut turun 16,6 persen ke tingkat tahunan yang disesuaikan secara musiman di 591 ribu pada April atau tingkat terendah sejak April 2020. Penurunan itu jauh lebih buruk ketimbang yang diproyeksikan para analis.
Indeks manajer pembelian (PMI) jasa-jasa S&P Global juga ikut turun menjadi 53,5 pada Mei dari 55,6 pada April. Ini adalah yang terendah selama empat bulan dan di bawah perkiraan konsensus 55,0 dari para ekonom. Indeks PMI manufaktur Amerika juga turun menjadi 57,5 pada Mei dari 59,2 pada April sesuai dengan perkiraan ekonom 57,4.
"Tren naik saat ini dapat berlanjut ke US$ 1.900 dan US$ 1.910, ketika momentum dapat habis," kata Kepala Strategi Teknis Skcharting.com Sunil Kumar Dixit, seperti dikutip dari Antara.
Sementara itu, analis di platform perdagangan online OANDA, Ed Moya, mengatakan emas akan tetap menguat karena tekanan inflasi. Faktor lain adalah situasi Covid China tetap tidak diketahui dan perusahaan-perusahaan Amerika yang terus memangkas prospek mereka.
Logam mulia lainnya, perak, untuk pengiriman Juli naik 34 sen atau 1,57 persen menjadi US$ 22,063 per ounce. Sedangkan platinum untuk pengiriman Juli turun US$ 7,4 atau 0,78 persen menjadi ditutup pada US$ 942,9 per ounce.
ANTARA
Baca juga: Harga Emas Menguat jadi USD 1.882,8 per Ounce, Bagaimana Emas Pegadaian?
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.