TEMPO.CO, Jakarta - Direktur PT Anugerah Mega Investama Hans Kwee memprediksi saham PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk. (GOTO) bakal naik sehari sampai tiga hari setelah resmi melantai di bursa hari ini, 11 April 2022. Setelah itu, saham GOTO diperkirakan turun sekitar harga IPO dan cenderung konsolidasi di level harga tersebut.
Hans menilai kerugian pada 2020 sebesar Rp 16,74 triliun dan 2021 diperkirakan Rp 22,8 triliun menjadi tantangan bagi GoTo. “Bila tidak mengalami perbaikan kinerja di tahun 2022 maka dana hasil IPO GoTo akan habis untuk menutupi kerugian. Dan perusahaan perlu terus menerbitkan saham baru untuk menutup kerugian setiap tahunnya,” ujar Hans saat dihubungi pada Minggu, 10 April 202.
Baca juga:
Hari ini GoTO akan resmi melantai di bursa. Sekitar 300 ribu investor dikabarkan berpartisipasi dalam IPO GoTo. Jumlah tersebut melampaui pemesanan saham PT Bukalapak.com Tbk. (BUKA).
Hans melihat GoTo fokus pada 2,5 juta pengemudi, 14 juta pedagang, dan 55 juta pengguna transaksi tahunan. Bisnis GoTo pun ikut melibatkan perusahaan kecil dan menengah di seluruh Indonesia.
Hans menilai, GoTo adalah perusahaan teknologi paling terdiferensiasi di Asia Tenggara. “GoTo akan menjadi perusahaan dengan valuasi keempat tertinggi di Indonesia sebesar US$ 28 miliar, dan diperkirakan GoTo punya bobot mencapai sembilan persen di indeks,” tuturnya.
Kemudian dalam informasi tertulisnya, Hans melihat pasar akan lebih berhati-hati pada IPO kali ini. Sebab investor sudah memiliki branchmark pasar dan bercermin dari listing emiten-emiten teknologi sebelumnya, seperti BUKA dan GRAB.