Manajer Biro Keuangan Departemen Perkeretaapian Adhi Karya Achmad Nurrohman S. menuturkan, selain kredit dari perbankan, pendanaan juga didapat dari Penyertaan Modal Negara (PMN) tahun 2015.
Adapun kredit dari perbankan sekitar 57 persen dengan nilai Rp 2,95 triliun. Lalu PMN sekitar 43 persen dengan jumlah dana Rp 1,39 triliun.
“Total stasiun dan depo Rp 4,2 triliun, kita dapat PMN Rp 1,39 trilun, sisanya kita nyari sendiri melalui sindikasi perbankan,” kata Nurrohman saat ditemui di Depo LRT Jabodebek, Bekasi pada Kamis, 10 Maret 2022.
Adapun dana yang sudah terserap sebesar Rp 950 miliar. Menurut Nurrohman, pihak kreditur atau perbankan juga terus memantau perkembangan dari pembangunan depo dan semua stasiun LRT Jabodebek.
Dia juga menuturkan, pemilihan lahan depo di Bekasi juga mempertimbangkan ketersediaan lahan. Menurut Nurrohman, pemilihan tempat di Jakarta sudah tidak memungkinkan.
“Karena terkait lahannya yang sekitar 10,5 hektar itu agak susah nyarinya. Jakarta enggak mungkin, kita ketemunya di sini,” tuturnya.
Baca Juga: Menhub Klaim Naik Angkutan Umum di Kota Palembang Nyaman dan Bisa Diandalkan
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.