TEMPO.CO, Jakarta -Pembangunan Depo Jatibening Light Rapid Transit (LRT) Jakarta, Bogor, Depok, dan Bekasi (Jabodebek) mendapatkan kredit perbankan sebesar Rp 2,95 triliun. Pendanaan ini juga untuk pembangunan 17 stasiun LRT.
Corporate Secretary PT Adhi Karya (Persero) Tbk. Farid Budiyanto mengatakan pemberian fasilitas kredit sindikasi ini dari Bank BUMN dan BUMD.
“Fasilitas kredit sindikasi perbankan dari Bank Mandiri, BNI, Bank Pembangunan Daerah Sumatera Utara, dan Bank Pembangunan Daerah Papua menjadi pendukung pembiayaan pembangunan kawasan Depo dan Stasiun LRT Jabodebek,” kata Farid dalam keterangan tertulisnya pada Kamis, 10 Maret 2022.
Menurutnya, pembangunan fisik fasilitas depo saat ini sudah mencapai 72,5 persen dengan manuever track dan transfer track yang telah selesai di kerjakan. Lalu gedung pengendali utama atau OCC telah siap diserahterimakan ke PT Kereta Api Indonesia (Persero) untuk persiapan operasi.
Milestone berikutnya, kata Farid, kegiatan memarkirkan kereta-kereta LRT Jabodebek di kawasan depo. Saat ini pembangunan fasilitas depo menyisakan tahap penyelesaian pembangunan gedung light maintenance, heavy maintenance, dan stand building.
“Untuk pekerjaan stasiun LRT Jabodebek sedang dalam proses penyelesaian pekerjaan interior, fasilitas ticketing, hingga mekanikal, elektrikal, dan persinyalan di tiap stasiun,” tuturnya.
Farid menginformasikan pencapaian keseluruhan dari lintas pelayanan LRT Jabodebek sudah 90 persen. Capaian ini antara lain 94,5 persen untuk lintasan Cawang-Cibubur, 89,1 persen untuk lintas pelayanan Cawang-Dukuh Atas, dan 92,9 persen untuk lintas pelayanan Cawang-Bekasi Timur.