TEMPO.CO, Jakarta - Prudential memastikan tetap membuka jalur untuk melakukan dialog dengan nasabah, baik melalui jalur resmi perusahaan maupun melalui Lembaga Alternatif Penyelesaian Sengketa Sektor Jasa Keuangan Otoritas Jasa Keuangan atau LAPS.
Penjelasan ini disampaikan perusahaan usai 16 nasabah dan mantan nasabah menggeruduk kantor Prudential Tower di Jakarta pada Jumat pekan lalu, 14 Januari 2022.
"Perusahaan menjadwalkan mediasi di kantor LAPS OJK pada Senin, 17 Januari 2022," kata Luskito Hambali, Chief Marketing and Communications Officer Prudential dalam keterangan tertulis, Senin, 17 Januari 2022.
Luskito juga menyebut mereka yang mendatangi Prudential Tower adalah bagian dari kelompok nasabah dan mantan nasabah Prudential, serta AXA Mandiri dan AIA Financial yang dipimpin oleh Maria Tri Hartati. Kelompok ini menyuarakan tuntutan pengembalian premi 100 persen.
Prudential menyebut para nasabah ini datang tanpa pemberitahuan terlebih dahulu dan juga mendatangi kantor pusat AIA Financial dan AXA Mandiri di waktu yang berbeda.
Menurut Luskito, Prudential telah melakukan langkah-langkah persuasif kepada kelompok tersebut agar dapat meninggalkan lokasi kantor Prudential. "Namun mereka menolak dan memilih untuk menetap di area Prudential Tower," kata dia.
Luskito kemudian merinci status terakhir dari 16 orang tersebut. Menurut dia, ada 13 nasabah yang sudah pernah mengajukan keluhan ke Prudential. Dari 13 nasabah tersebut terdapat 1 nasabah yang keluhannya sudah diselesaikan dan telah menandatangani perjanjian penyelesaian.
Lalu, dua nasabah yang keluhannya telah ada keputusan, namun mereka menolak untuk berdialog secara individu. Berikutnya, ada 10 nasabah yang yang tuntutan pengembalian premi 100 persen tidak dapat dipenuhi Prudential. "Keputusan penolakan secara resmi telah disampaikan kepada 10 nasabah tersebut," kata Luskito.