IAA tidak hanya mengembangkan pada hilirisasi saja, tetapi juga industrialisasi aluminium di masa depan.
Dalam produksinya, IAA akan menggunakan bahan baku scrap yang merupakan proses daur ulang dari barang-barang aluminium bekas.
“Konsumsi energi yang dibutuhkan dalam proses daur ulang aluminium hanya sebesar 5,0 persen dari aluminium primer (proses elektrolis). Hal ini menjadikan aluminium sebagai bahan yang ramah lingkungan karena dalam proses daur ulang sama dengan menghemat energi hingga 95 persen,” ujar Danny.
Dia menuturkan grup MIND ID sebagai pengelola komoditas mineral Indonesia terus mewujudkan mandat yang diberikan pemerintah, yakni mengelola sumber daya mineral strategis, hilirisasi, dan menjadi perusahaan kelas dunia dengan tetap memperhatikan aspek-aspek keberlanjutan melalui penggunaan energi terbarukan.
ANTARA
Baca juga: Imbau Masyarakat Tak Berlibur ke Luar Negeri, Luhut: Supaya Enggak Bawa Penyakit
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.