“Manfaat lain dari Bendungan Pamukkulu adalah sebagai penyedia air baku untuk Kabupaten Takalar sebesar 160 liter/detik, dapat mereduksi dan mengendalikan ancaman banjir, dan sebagai konservasi untuk air tanah. Kemudian bendungan ini juga memiliki potensi untuk pembangkit listrik tenaga air sebesar 4,3 MW, serta dapat dimanfaatkan untuk pariwisata,” kata Adenan Rasyid.
Dia menambahkan, dalam pembangunannya Bendungan Pamukkulu juga menerapkan pola Padat Karya Tunai (PKT). Kegiatan PKT dilakukan untuk rehabilitasi saluran irigasi di Daerah Irigasi (DI) Bendung Pamukkulu. Kegiatan ini dilakukan melalui program Percepatan Peningkatan Tata Guna Air dan Irigasi (P3TGAI) yang tersebar di 20 titik di 7 desa, 1 kelurahan dan 1 kecamatan. Setiap titiknya melibatkan sebanyak 25 orang petani.
Kegiatan PKT juga dilakukan pada konstruksi Bendungan Pamukkulu, yaitu untuk pekerjaan yang tidak membutuhkan keahlian khusus (kompleks) dan dapat dilakukan tanpa alat berat, misalnya untuk galian saluran dan menyusun batu urugan.
"Kami melibatkan masyarakat/warga setempat sebagai pelaku pembangunan. Skema ini bertujuan untuk mengurangi angka pengangguran dampak dari Pandemi Covid-19," ujar Adenan Rasyid.
Baca Juga: Bendungan Margatiga Lampung Kelar Desember, PUPR: Petani Bisa Tanam 3X Setahun