TEMPO.CO, Jakarta - Cyber Security Researcher and Consultant, Teguh Aprianto, mengatakan ada sejumlah celah yang dimanfaatkan oleh penipu dalam mengincar para korban. Penjelasan ini disampaikan Teguh di tengah maraknya kasus penipuan berupa social engineering yang menimpa nasabah perbankan.
Menurut dia, celah utama yaitu pengguna yang tidak teliti. Mereka yang tidak memeriksa ulang dan langsung percaya terhadap setiap email, chat, dan telepon yang diterima bakal jadi sasaran paling mudah yang dibidik penipu.
"Ini menjadi sasaran empuk, rentan jadi korban, dan biasanya mereka juga awam dengan teknologi," kata Teguh yang juga pendiri Ethical Hacker Indonesia ini dalam media gathering virtual Jenius, Kamis, 28 Oktober 2021.
Acara ini digelar Jenius, layanan perbankan digital milik PT Bank BTPN Tbk. setelah adanya beberapa kasus hilangnya dana nasabah mereka. BTPN mengklaim sebagian besar kejadian tersebut merupakan hasil dari praktik social engineering.
Meski demikian, Teguh menyebut pengguna atau orang yang sudah teredukasi dengan baik pun kerap menjadi korban. Mereka jadi sasaran penipuan karena pikirannya sedang teralihkan.