Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Bos PLN Curhat ke DPR: Kas Tak Cukup Biayai Investasi Rp 100 T, Laba Cuma Rp 5 T

image-gnews
Zulkifli Zaini memulai kariernya sebagai Civil & Structural Engineer pada Wiratman and Associate tahun 1980. Setelah itu, Zulkifli merintis kariernya di bidang perbankan sebagai Account Officer di Bank Pembangunan Indonesia (Bapindo) pada tahun 1988. TEMPO/Tony Hartawan
Zulkifli Zaini memulai kariernya sebagai Civil & Structural Engineer pada Wiratman and Associate tahun 1980. Setelah itu, Zulkifli merintis kariernya di bidang perbankan sebagai Account Officer di Bank Pembangunan Indonesia (Bapindo) pada tahun 1988. TEMPO/Tony Hartawan
Iklan

"Jadi, kalau dilihat kenapa PLN punya pinjaman bank hampir Rp 500 triliun, karena cashflow PLN tidak cukup untuk biayai investasi Rp 100 triliun setiap tahun. Padahal labanya hanya Rp 5 triliun," ujarnya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Menurut Zulkifli, PMN Rp 5 triliun itu pun masih di bawah permintaannya, yaitu Rp 10 triliun. Padahal, ia berpendapat bahwa dengan kebutuhan investasi Rp 100 triliun per tahun, maka semestinya PMN mencapai Rp 30 triliun setiap tahun.

"Bapak Ibu pasti tanya monopoli kok tidak bisa handle. Monopoli kalau utangnya tak terlalu besar ya pasti bisa handle. Kalau investasi Rp 100 triliun, PNM hanya Rp 5 triliun ya repot. kalau Rp 100 triliun investasinya, mungkin PMN-nya Rp 30 triliun setiap tahun," tutur dia.

Di sisi lain, untuk memperbaiki arus kas PLN, Zulkifli mengatakan salah satu solusinya adalah dengan menaikkan tarif listrik. dengan demikian antara tarif dan biaya produksi menghasilkan margin yang sedikit besar. Namun, ia berujar kenaikan tarif itu tidak dimungkinkan dalam situasi saat ini.

"Jadi, saya ingin sharing, bahwa kita investasi Rp 75 triliun. Bapak Ibu beri PMN Rp 5 triliun, selisihnya kan Rp 70 triliun. Dengan segala hormat, kami harus selalu pinjam dari luar. Dari bank dan lain-lain. Jadi itu lah situasi PLN," ujar Zulkifli.

Baca: Luhut Jengkel Alkes Diimpor dari Pakistan padahal Bahan Bakunya dari Morowali

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Kemendag Berencana Selesaikan Utang Selisih Harga Minyak Goreng Bulan Depan

6 jam lalu

Ilustrasi Minyak Goreng. ANTARA FOTO/Fakhri Hermansyah/YU
Kemendag Berencana Selesaikan Utang Selisih Harga Minyak Goreng Bulan Depan

Isy Karim mengatakan Kemendag akan memperjuangkan utang selisih harga minyak goreng yang tersendat sejak awal 2022.


Ini 7 Manfaat Utama Investasi

16 jam lalu

Ini 7 Manfaat Utama Investasi

Investasi menjadi salah satu langkah keuangan yang wajib dilakukan oleh semua orang.


ITPLN Perpanjang Waktu Penerimaan Calon Mahasiswa

16 jam lalu

ITPLN Perpanjang Waktu Penerimaan Calon Mahasiswa

Institut Teknologi PLN (ITPLN) mengumumkan perpanjangan masa penerimaan mahasiswa baru tahun akademik 2024/2025 hingga 29 April 2024.


PLN Pulihkan Pasokan Listrik Pascaerupsi Gunung Ruang

16 jam lalu

PLN Pulihkan Pasokan Listrik Pascaerupsi Gunung Ruang

PT PLN (Persero) berhasil memulihkan pasokan listrik Pulau Tagulandang yang terdampak erupsi Gunung Ruang di Kabupaten Sitaro Sulawesi Utara


Zulkifli Hasan Ungkap 40 Pabrik Asal Tiongkok Produksi Baja Ilegal di Tanah Air

19 jam lalu

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan mendatangi PT Hwa Hok Steel yang memproduksi baja tulangan beton (BjTB) yang tak sesuai Standar Nasional Indonesia di Kabupaten Serang, Banten pada Jumat, 26 April 2024. Produk yang tak sesuai standar itu nantinya akan dimusnahkan. TEMPO/Savero Aristia Wienanto
Zulkifli Hasan Ungkap 40 Pabrik Asal Tiongkok Produksi Baja Ilegal di Tanah Air

Zulhas menyayangkan baja tak sesuai standar mutu masih diproduksi di Indonesia dengan alasan investasi.


Program Makan Siang Gratis Prabowo Masuk RAPBN 2025, Ekonom Ini Ingatkan Anggaran Bakal Sangat Tertekan

1 hari lalu

Prabowo dan Jokowi di restoran Seribu Rasa. Instagram/Prabowo
Program Makan Siang Gratis Prabowo Masuk RAPBN 2025, Ekonom Ini Ingatkan Anggaran Bakal Sangat Tertekan

Direktur Ideas menanggapi rencana Presiden Jokowi membahas program yang diusung Prabowo-Gibran dalam RAPBN 2025.


Kinerja Keuangan Dinilai Baik, Bank DBS Raih 2 Peringkat dari Fitch Ratings Indonesia

1 hari lalu

Bank DBS Indonesia. Foto : DBS
Kinerja Keuangan Dinilai Baik, Bank DBS Raih 2 Peringkat dari Fitch Ratings Indonesia

Bank DBS Indonesia meraih peringkat AAA National Long-Term Rating dan National Short-Term Rating of F1+ dari Fitch Ratings Indonesia atas kinerja keuangan yang baik.


Dagang Sapi Kabinet Prabowo

1 hari lalu

Dagang Sapi Kabinet Prabowo

Partai politik pendukung Prabowo-Gibran dalam pemilihan presiden mendapat jatah menteri berbeda-beda di kabinet Prabowo mendatang.


Tiket Proliga Bisa Dibeli di PLN Mobile

1 hari lalu

Tiket Proliga Bisa Dibeli di PLN Mobile

Kompetisi profesional kasta tertinggi di Indonesia yaitu PLN Mobile Proliga 2024 siap digelar mulai 25 April 2024. Untuk memudahkan pecinta voli yang ingin menonton langsung gelaran ini di lokasi pertandingan, tiket pertandingan dapat dibeli melalui aplikasi PLN Mobile.


Disuntik PMN Rp 18,6 Triliun, PT Hutama Karya Lanjutkan Proyek Tol Trans Sumatera

2 hari lalu

PT Hutama Karya menargetkan perbaikan Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) untuk ruas Palembang-Indralaya (Palindra) dan Indralaya-Prabumulih (Indraprabu), Sumatera Selatan rampung pada H-7 Lebaran 2024/1445 Hijriah. ANTARA/HO-Hutama Karya
Disuntik PMN Rp 18,6 Triliun, PT Hutama Karya Lanjutkan Proyek Tol Trans Sumatera

PT Hutama Karya (Persero) kembali mendapatkan dana segar melalui Penyertaan Modal Negara (PMN) untuk proyek Jalan Tol Trans Sumatera.