Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Harga Cabai Rawit Melonjak Saat PPKM Darurat, Pengusaha Ungkap Penyebabnya

image-gnews
Pedagang menata cabai rawit merah di kiosnya di Pasar PSPT Tebet, Jakarta, Senin, 1 Maret 2021. TEMPO/Tony Hartawan
Pedagang menata cabai rawit merah di kiosnya di Pasar PSPT Tebet, Jakarta, Senin, 1 Maret 2021. TEMPO/Tony Hartawan
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Harga cabai rawit merah di sejumlah daerah melonjak di tengah pemberlakuan PPKM Darurat Jawa Bali 3-20 Juli 2021. Ketua Umum Asosiasi Agribisnis Cabai Indonesia (AACI), Abdul Hamid mengatakan ada efek PPKM Darurat terhadap kenaikan harga cabai di pasaran saat ini.

"Petani ragu masuk ke pasar," kata Halim saat dihubungi di Jakarta, Sabtu, 10 Juli 2021.

Salah satu daerah yang mengalami kenaikan adalah DKI Jakarta. Berdasarkan infopangan.jakarta.go.id, rata-rata harga cabai rawit merah pada Jumat, 9 Juli 2021, mencapai Rp 65.673 per kg, atau naik Rp 1.354 per kg.

Halim menjelaskan bahwa logistik untuk bahan pangan memang tidak dibatasi selama PPKM Darurat. Akan tetapi, PPKM Darurat telah menyebabkan permintaan cabai rawit di sejumlah daerah menurun karena usaha kuliner ikut terdampak.

Sehingga, para petani cenderung untuk memasarkan cabai mereka di tingkat lokal saja. Oleh sebab itu, stok cabai di beberapa pedagang besar pun mulai berkurang. "Stok ada, tapi mulai menipis," kata dia.

Di sisi lain, kenaikan harga juga terjadi karena dampak dari curah hujan beberapa hari terakhir. Sehingga, kualitas produksi pun terpengaruh. "Sebenarnya diperkirakan kemarau, tapi ternyata ada hujan, jadi masalah juga," kata dia.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


BRIN Kembangkan Varietas Cabai Tahan Kekeringan untuk Ketahanan Pangan dan Hadapi Iklim Ekstrem

2 hari lalu

BRIN Varietas Cabai Tahan Kekeringan. (BRIN)
BRIN Kembangkan Varietas Cabai Tahan Kekeringan untuk Ketahanan Pangan dan Hadapi Iklim Ekstrem

Data BMKG Oktober 2023 menunjukkan banyak daerah di Indonesia rawan kekeringan yang berdampak pada usaha tani cabai.


Pemburu Disinyalir Sebagai Penyebab Kebakaran di Taman Nasional Way Kambas

5 hari lalu

Polisi Hutan berpose di Taman Nasional Way Kambas, Lampung, 3 Desember 2015. Mereka menjaga kawasan taman nasional dari gangguan para pemburu liar dan mengamankan satwa liar yang berada di daerah tersebut saat keluar dari area taman nasional. TEMPO/Wisnu Agung Prasetyo
Pemburu Disinyalir Sebagai Penyebab Kebakaran di Taman Nasional Way Kambas

Aparat menduga kebakaran di Taman Nasional Way Kambas adalah ulah pemburu.


Airnya Menyusut Selama Kemarau, Dasar Sungai Cidurian Dipakai Warga Bandung Tanding Sepak Bola

12 hari lalu

Warga Kelurahan Padasuka, Kota Bandung, bermain sepak bola di dasar Sungai Cidurian yang airnya surut selama kemarau, Ahad 8 September 2024. TEMPO/ANWAR SISWADI
Airnya Menyusut Selama Kemarau, Dasar Sungai Cidurian Dipakai Warga Bandung Tanding Sepak Bola

Saat kering, dasar sungai biasa digunakan warga Kota Bandung untuk menggelar acara lomba peringatan Hari Kemerdekaan 17 Agustus.


Debit Air PDAM Tirta Lawu Karanganyar Turun akibat Kemarau Panjang

12 hari lalu

Direktur Utama PDAM Tirta Lawu Karanganyar, Prihanto mengemukakan penurunan debit air yang terjadi sebagai imbas musim kemarau saat ini kepada wartawan saat ditemui di Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah, Sabtu, 7 September 2024. TEMPO/SEPTHIA RYANTHIE
Debit Air PDAM Tirta Lawu Karanganyar Turun akibat Kemarau Panjang

Debit air yang dipasok kepada pelanggan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Lawu Karanganyar, Jawa Tengah, menurun akibat terdampak musim kemarau


Pj Wako Padang Imbau Stop Boros Pangan

18 hari lalu

Penjabat Wali Kota Padang, Andree Algamar (kiri) dalam Dialog Khusus bersama Padang FM, mengimbau masyarakat melakukan gerakan Stop Boros Pangan. Selasa, 2 September 2024. Pemkot Padang
Pj Wako Padang Imbau Stop Boros Pangan

Penjabat (Pj) Wali Kota Padang, Andree Algamar, mengajak masyarakat untuk berpartisipasi dalam gerakan Stop Boros Pangan untuk mengatasi permasalahan sampah


Bukan Sinyal Bencana, Dinas Kesehatan Hewan Cianjur Sebut Fenomena Ikan ke Darat Akibat Kemarau

20 hari lalu

Nelayan di perairan selatan Banten kebanjiran tangkapan ikan teri melimpah sehingga bisa meraup keuntungan peningkatan ekonomi. ANTARA/Mansur
Bukan Sinyal Bencana, Dinas Kesehatan Hewan Cianjur Sebut Fenomena Ikan ke Darat Akibat Kemarau

DPKHP Cianjur menyatakan ikan mendekat ke pesisir darat karena menjauh dari suhu dingin di laut saat kemarau. Bukan karena tanda bencana.


Kemarau Sampai Oktober, Status Siaga Darurat Kekeringan Gunungkidul Diperpanjang

21 hari lalu

Pihak ketiga memberikan bantuan air bersih kepada warga Panggang di Kabupaten Gunungkidul, DIY. (ANTARA/HO-Dokumen BPBD
Kemarau Sampai Oktober, Status Siaga Darurat Kekeringan Gunungkidul Diperpanjang

Status siaga darurat di Gunungkidul diperpanjang karena BMKG memprakirakan kemarau akan berlangsung sampai Oktober.


5 Jenis Bakso dan Keunikan Hidangannya

23 hari lalu

Ilustrasi bakso (Pixabay)
5 Jenis Bakso dan Keunikan Hidangannya

Bakso salah satu makanan populer di Indonesia


Srikandi Bulog Kawal Rantai Pasok Pangan Nasional

23 hari lalu

(kiri-kanan) - General Manager UB-OPASET Direktorat Bisnis, Retnaning Adisiwi, Kepala Divisi Pengadaan Cadangan Pangan Pemerintah Direktorat Supply Chain dan Pelayanan Publik, Cahyaningtiyas Rispinatri (baju merah tanpa selendang), Direktur PT. Gendhis Multi Manis,Sri Emilia Mudiyanti, General Manager UB-JASTASMA Direktorat Bisnis, Seymour Magabe (baju merah + selendang), Kepala Divisi Hubungan Kelembagaan Direktorat Transformasi dan Hubungan Kelembagaan, Epi Sulandari. Dok. Bulog
Srikandi Bulog Kawal Rantai Pasok Pangan Nasional

Perum Bulog memastikan keterlibatan dan partisipasi aktif karyawan perempuannya.


KLHK Prediksi Kategori Kualitas Udara Jabodetabek Masih Tidak Sehat Hingga September Nanti

29 hari lalu

Masjid Istiqlal yang tertutup polusi di Jakarta, Jumat 21 Juni 2024. Berdasarkan data situs pemantau kualitas udara IQAir pada pukul 15.53 WIB, Indeks Kualitas Udara (Air Quality Index/AQI) di Jakarta berada pada angka 155 yang menempatkannya sebagai kota besar dengan kualitas udara terburuk kedua di dunia di bawah Kinshasa, Kongo. ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay
KLHK Prediksi Kategori Kualitas Udara Jabodetabek Masih Tidak Sehat Hingga September Nanti

Udara Jabodetabek yang berkategori tidak sehat diprediksi masih sama hingga September 2024. Periode itu juga merupakan puncak musim kemarau.